MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“pengembangan
IPTEK dalam rangka mengatasi pengangguran dan kemiskinan”
Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM
:11315143)
KELAS : 1TA03
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................................i
Daftar
Isi....................................................................................................................................ii
BAB
I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan
masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................1
1.4 Metode
penelitian................................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 pengertian ilmu dan
pengetahuan......................................................................................2
2.2 dampak positive dan negative.............................................................................................5
2.3Syarat-syarat
ilmu.................................................................................................................7
2.4
kemiskinan...........................................................................................................................8
2.5
ciri-ciri
kemiskinan............................................................................................................10
2.6 Pengaruh
IPTEK dengan
kemiskinan.................................................................................10
2.7 Hubungan
antara teknologi dan
kemiskinan......................................................................11
BAB
III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1
Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2
Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................13
Segala
puji bagi ALLAH SWT yang telah memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa
memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang
tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak
Haryono Putro selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi
dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini. Adapun makalah ini
berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini
yaitu “pengembangan IPTEK dalam rangka mengatasi pengangguran dan kemiskinan”. Harapankami,makalahdapatmemberituntunankonsep
yang praktisbagimereka,baikpraktisimaupunteman-temanmahasiswadalammemahamitentangvector,kamimenyadari,inimaupuncarapenyampaianmakalahinimasihjauhdarisempurna
. untukitu kami iasmengembangkan saran dankritik yang
bersifatmembangundari para pembaca. Akhir kata
semogamkalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua.
Depok, 04 Januari 2015
penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam peranannya untuk memenuhi
kegiatan insani. Ilmu pengetahuan merupakan sumber segala pengetahuan dan teknologi
merupakan penciptaanya dari ilmu pengetahuan untuk memproduksi. Jadi ilmu
pengetahuan adalah hal apa yang ingin diketahui dan teknologi adalah hal yang
merupakan bagaimana agar bisa tercipta dari pengetahuan.
Sedangkan dalam hal kemiskinan struktural
terjadi dari perbuatan manusia kepada manusia lainnya yang ternyata timbul dari
struktur politik, ekonomi, dan teknologi yang dibuat oleh manusia. Perubahan
teknologi yang maju cepat mengakibatkan kemiskinan yang dikarenakan perubahan
keadaan yang fundamental. Keadaan ekonomi yang menyebabkan kemiskinan merupakan
sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan karena pola relasi
antara manusia dengan sumber kemakmuran dari hasil produksi dan mekanisme
pasar. Yang termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
A. Apa
pengertian dari IPTEK (Ilmu pengetahuan) dan Teknologi?
B. Apa
dampak Positif dan Negatif dari Pengembangan IPTEK ?
C. Apa saja
syarat-syrat ilmu?
D. Apa
pengertian dari kemiskinan?
E. Apa saja
ciri-ciri kemiskinan?
F. Pengaruh
IPTEK dengan kemiskinan?
1.3 TUJUAN
A. Mengetahui
pengertian dari (IPTEK) Ilmu pengetahuan dan Teknologi.
B. Mengetahui dampak positif dan negatif
dariperkembang IPTEK ?
C. Mengetahui apa saja syarat-syrat ilmu.
D. Mengetahui dampak positif dan negatife dariperkembang
IPTEK ?
E. Mengetahui
pengertian dari kemiskinan.
F. Mengetahui ciri-ciri dari kemiskinan.
G. Mengetahui pengaruh IPTEK
dengan kemiskinan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianIlmuPengetahuandanTeknologi
a. Ilmu Pengetahuan
Dari berbagai pembahasan mengenai
pengertian dari ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
tersusun dengan sistematis dengan menggunakan teknologi pemikiran yang selalu
terkontrol dan selalu dapat diperiksa dengan kritis oleh setiap orang yang akan
menciptakan sesuatu dan yang telah diketahuinya. Dalam arti sistematis berarti
tidak semua orang yang berilmu, yaitu pengetahuan yang tersusun secara
sistematis saja yang bisa dibilang ilmu pengetahuan. yang merupakan
urutan-urutan struktur menjadikan hal sesuatu yang telah disusun
keseluruhannya. sehingga akan tergambar garis besar dari pengetahuan yang
bersangkutan. Ialah sistem konstruksi yang abstrak dan teratur. Jadi setiap
bagian dari suatu keseluruan dapat dihubungkan satu dengan lainnya, sehingga
dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dan dapat
ditelaah kebenarannya oleh setiap orang.
Unsur pokok lain mengenai ilmu
pengetahuan yaitu menggunakan pemikiran akal sehat dengan maksud pengetahuan
bisa didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui
alat-alat komunikasi. lalu, ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus
diketahui oleh umum sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin
bagi umumnya berbeda pemahamannya.
Manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan dengan
pemanfaatan ilmu pengetahuan. Fitrah yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya karenaa adanya akal oleh pikiran manusia yang merupakan dasar munculnya
ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, manusia selalu menggunakan ilmu pegetahuan
untuk mempermudah kegiatan mereka. ilmu pengetahuan juga harus mengandung nilai
etis dan moral, yang berguna bagi kehidupan manusia. Pemanfaatannya harus
didasari pada hal-hal yang asasi untuk meningkatan kualitas hidup manusia.
Dari pencarian arti mengenai teknologi, menurut Walter
Buckingham teknologi adalah ilmu pengetahuanyang diterapkan ke dalam seni
industri, yang mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksanyanya efisiensikerjamenurutkeragamankemampuan. Dan
dalampengertian lain teknologimerupakanpemanfaatanilmu yang
telahdipecahkanpermasalahansehinggatelahdikerahkansemuaalat yang
sesuaidenganmenggunakannilai-nilaikebudayaandanskala yang ada.
2
Seminar yang diadakan pada hari Kamis (15/11) lalu,
menghadirkan pakar ekonomi seperti Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Dr.
Rizal Ramli sebagai pembicara. Dari
ITB sendiri, menghadirkan Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc
dan Dr. Yasraf A. Piliang selaku pembicara. Seminar yang bertempat di Aula
Barat
ITB dihadiri oleh
kurang lebih 100 peserta, baik dari IA
ITB daerah dan pusat, IA
ITB jurusan, maupun mahasiswa dan umum.
Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh
seluruh peserta seminar. Seminar dibagi ke dalam 2 sesi. Sesi I yang dipandu
oleh Dr. Umar Juoro, mengangkat judul Gambaran Analisa Upaya Pengurangan
Kemiskinan yang dibawakan oleh Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, kemudian
dilanjutkan oleh paparan Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc yang berjudul
Paradigma Kebijakan Pengembagan IPTEK di Indonesia Berkaitan dengan Perbaikan
Perekonomian Bangsa.
Dorodjatun dalam uraiannya menyampaikan bahwa masalah pengagngguran dan
kemiskinan merupakan masalah jangka menengah sampai dengan jangka panjang.
Beliau menghimbau agar kedua masalah tersebut harus dihadapi lewat upaya
peningkatan investasi untuk menaikkan laju pertumbuhan ekonomi dari jenis yang
mampu menciptakan kesempatan kerja dalam jumlah besar yang dibarengi dengan
upaya memelihara kestabilan ekonomi makro, utamanya tekanan inflasi.
Kemudian pada sesi II yang dipandu oleh Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi,
mengangkat judul Posisi Pengembangan IPTEK dalam Perspektif Ekonomi yang
dibawakan oleh Dr. Rizal Ramli. Paparan kedua pada sesi II dibawakan oleh Dr.
Yasraf A. Piliang mengangkat judul Kendala Budaya Indonesia dalam Pengembangan
IPTEK.
Ilmu pengetahuan pada
dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya
yaitu :
1. Epistemologis hanyalah
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh
ilmu pengetahuan.
2. Ontologis dapat diartikan
hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud
yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan
objek formal dari suatu pengetahuan.
3. Aksiologis adalah asas
menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Dari pengertian ilmu dan
pengetahuan di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu
dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.
b. Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi berasal
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan
”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara
rasional”.
3
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui
barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia
untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana
juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani :
“techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia.
Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan
kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih
dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo
technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau
struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar
sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan
manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang berdiri di
luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan
suatu komunitas manusia yang lain.Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan
engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan
memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia
pada beberapa aspek.
Menurut “Walter Buckingham”
yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam
seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan
terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut
pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu
masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui
lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya,
teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk
mengatasi semua kesulitan yang mungkin
dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan
dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:“Ilmu tanpa teknologi
adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi
tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.”
Hubungan antara ilmu
pengetahuan dengan teknologi ( IPTEK ) yaitu bila ilmu tidak dikerahkan untuk
menjadikan suatu teknologi maka segala sesuatu sekarang ini seperti teknologi
yang sudah ada tidak akan berkembang mungkin tidak akan ada teknologi, atau
ungkapan lain ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah
statis, bila ilmu tidak dijadikan sesuatu, tidak akan berkembang dan teknologi
tanpa imu maka tidak akan berakar.
Teknologi, selain
menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah
pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika
tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi
adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin
bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan
dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4
2.2. Dampak Positif Dan Negatif Dari Pengembangan IPTEK
a. Dampak Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam
pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak
negatif dan positif,maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang
akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak
positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran manusia.
b. Dampak Negatif dari Pengembangan IPTEK.
Adapula
dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu
sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak
mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
·
Berikut adalah dampak negatif dari
perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang
saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan :
Kesenjangan
Sosial.
Perkembangan
industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi,
hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah
kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi
ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak
menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
·
Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg
kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak
hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam.
Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya
kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun
berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
Kemerosotan
kualitas dan kuantitas sumber daya alam
Merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan melampaui kemampuan,
sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar
keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong
berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab
karena semata-mata untuk kemewahan.
5
Pencemaran
pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber
Daya alam seperti air, udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di
sebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling
dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri
pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan
industri. Apabila keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan timbul
permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal pada lingkungan khususnya
manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan namun juga tingkat kematian
yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan fungsi SDA.
Meningkatnya
lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas CO2 menebal di atmosfer
bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi minyak,batubara, dan gas. Panasnya
gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan
iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat
menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak
terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada
lingkungan, pencemaran udara, serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di
Indonesia.
Adanya
hujan asam Industri
Khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi
minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton SO2, NO2 dan CO2. hal
ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan kadar keasaman yang
tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel
kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat
rusak.
Lubang
lapisan ozon
Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin menipis. Bahkan di
beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang. Padahal lapisan ozon
berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang berbahaya bagi
kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas penyemprot minyak
wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan
kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya. Seperti akibat
yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman budidaya, akibat
dari hal ini maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi, mau tidak mau
apabila tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
Adanya
bencana banjir
Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dengan kelestarian
lingkungan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, manusia melakukan
penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur
hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling fatal dari bencana
banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban banjir yang
dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi anggota
keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
6
Khawatiran
Manusia Terhadap Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan
canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan
kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak
menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan
hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Kriminalitas,
Kenakalan Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek telah
mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk
para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku
kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu
media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya.
Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari luar
melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan berbagai
bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media massa.
Kriminalitas,
Pengangguran dan Kemiskinan.
Akibat dari
berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang
industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah
kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling
berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi,
banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan
teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan
mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran,
akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah
kemiskinan.
2.3 . Syarat-syarat ilmu:
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah
sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu
banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Ilmu harus memiliki objek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. , harus ada cara tertentu
untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian
antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif
berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
7
adalah upaya-upaya yang
dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam
mencari kebenaran. Konsekuensinya yang digunakan dan umumnya merujuk pada
metode ilmiah.
Dalam perjalanannya mencoba
mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti
secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam
rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Kebenaran yang hendak
dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat
tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan
syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar
ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat
universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
2.4.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas
hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap
pendidikandan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan
kehormatan yanglayak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahamiistilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moraldan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah”negara berkembang”
biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan pada dasarnya
merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat,
khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud
adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat
lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
8
Kemiskinan bukanlah suatu
yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi
kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada
dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah
adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang
bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber
dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi
adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat dalam hak dan
kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu klasifikasi
atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan
menggunakan tolak ukur utama, yaitu :Tingkat pendapatan. Misalkan saja di
Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan
adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin
dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang
dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg beras.
Kebutuhan relatif per
keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam
sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi
memadai sebagai warga masyarakat yang layak.
Jika dikaitkan dengan
kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal
ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran
seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang
dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya.Semakin banyak
jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran
hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama
pedesaan.
Mereka beranggapan bahwa
kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur
bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau
sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk
menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya.
Kemiskinan menurut pendapat
umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
·
Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah dan
mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa
berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan
aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha
secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
·
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan
sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang
lebih layak.
·
Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai
nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
9
Usaha memerangi kemiskinan
dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan memberikan pendapatan yang
layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat
pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga
masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai
kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
2.5. Ciri – Ciri Kemiskinan
1. Tidak memiliki
faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki
kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri , seperti
untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3. Tingkat pendidikan
rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal
di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup
di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan dapat dikatagorikan 3 Unsur :
a. Disebabkan handicap
badaniah ataupun mental seseorang
b. Disebabkan oleh
bencana alam
c. Kemiskinan buatan :
kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik
struktur ekonomi, politik, sosial maupun kultural
2.6 Pengaruh IPTEK dengan Kemiskinan
Bagaimana ilmu pengetahuan
(ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi
kemiskinan. Alokasi serta kualitas sumber daya alamnya. Dilihat dari sektor
pertanian berdasarkan memanfaatkan sumber daya alam, Tingkat produktivitas yang
rendah disebabkan oleh jumlah pekerja di sektor tersebut terlalu banyak,
sedangkan tanah, kapital, dan teknologi terbatas serta tingkat pendidikan
petani yang rata-ratanya sangat rendah.
Kemiskinan muncul akibat
perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang
rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu
diperlukan program-program pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis
IPTEK. Juga kurangnya kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang
pertanian. Solusinya melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi :
pemerataan pembagian pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah,
kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
10
Ilmu pengetahuan sangatlah
berguna bagi kita semua. Hal yang bersifat negatif maupun positif tidak
terlepas dari segala sesuatu, begitu pula dengan IPTEK. Teknologi akan dapat
berguna jika dimanfaatkan dengan baik. IPTEK tentunya dapat memotivasi
masyarakat untuk lebih maju lagi. Karena iptek sungguh sangat menarik
perhatian. Perkembangan yang terjadi sekarang ini dapat menjadikan masyarakat
memiliki pandangan atau wawasan yang lebih luas. Iptek berkembang dengan
sendirinya tentunya dengan dikembangkan oleh orang-orang yang berpengalaman.
IPTEK pula tidak terlepas
dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat.
Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara
berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita
semua memanfaatkan iptek maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada.
Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan yang lainnya yang tidak
layak terjadi.Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan tekat yang kuat kita akan
dapat mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan tidaklah diukur
dengan harta benda yang kita miliki, kedudukan, dan kekuasaan tetapi dengan
niat yang tulus dan keinginan yang besar untuk mendapatkan titik tertinggi.
2.7 Hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi
dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk
memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”
sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu
badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan
proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Teknologi merupakan.Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah
mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka
kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah.
Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan
teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia
(satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah
dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan
struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul
dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan
manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan
diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara
manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar.
Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan.
Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.2 Saran
Pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari harus memperhatikan banyak hal
sehingga dapat betul-betul bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa menimbulkan
dampak yang begitu berbahaya.
12
DAFTAR PUSTAKA
·
Ahmadi, Abu. Drs., IlmuSosialDasar,
RinekeCipta, Jakarta, 2003.
13