MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“PERUBAHAN PENERUS BANGSA”

Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM
:11315143)
KELAS : 1TA03
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar
Isi....................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan
masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................1
1.4 Metode
penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 pengertian moral dan
globalisasi........................................................................................2
2.2 Sekilas tentang
Generasi
Muda..........................................................................................3
2.3Dampak
Positif dan Negatif
Globalisasi...............................................................................5
2.4 Globalisasi
dan Pandangan Hidup Generasi
Muda..............................................................7
2.5 Cara
Menanggulangi Efek Buruk Globalisasi pada Generasi Muda...................................9
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................12
3.1
Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2
Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................14
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah
memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam
meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa
pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Haryono Putro selaku dosen “Ilmu
Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk
mengerjakan makalah ini. Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang
berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perubahan Penerus Bangsa”. Harapankami,makalahdapatmemberituntunankonsep
yang praktis bagi mereka,baik praktisi maupun teman teman mahasiswa dalam memaham
itentang vector,kami menyadari,ini maupun cara penyampaian makalah ini masihjauhdarisempurna
. untukitu kami iasmengembangkan saran dankritik yang
bersifatmembangundari para pembaca. Akhir kata
semogamkalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua.
Depok, 08 November 2015
penulis
i
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menurut Widjaja
(1985:154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang
perbuatan dan kelakuan . Sementara itu Wila Huky, sebagaimana yang dikutip oleh
Bambang Daroesono (1986:22) merumuskan pengertian moral secara kompeherensip
sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna dasar
tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan tertentu,
ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik berdasarkan pandangan hidup atau
agama tertentu, sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan pada
kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya. Sedangkan moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral.
Keadaan dan aktivitas
pemuda banyak berpengaruh terhadap keadaan lingkungan, alam, dan sistem
kemasyarakatan. Dengan kata lain, keadaan lingkungan, alam, dan sistem
kemasyarakatan bisa tergantung pada keadaan dan aktivitas para pemudanya. Oleh
karena itu, pemuda memegang peran dan tanggungjawab yang sangat besar dalam
kehidupan ini. Pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang produktif, oleh
sebab itu mereka dijadikan pemeran penting dalam mengurus dan menjalankan
kelangsungan kehidupan di dalam masyarakat disaat mereka yang sudah tua dan
yang masih anak-anak memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengurus komponen
kelangsungan kehidupan masyarakat.
Dalam hal di atas
berarti pemuda dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan. Selain itu,
pemuda juga harus memiliki moral dan kelakuan yang baik serta memiliki
kesadaran dan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk mengelola komponen-komponen
kelangsungan kehidupan dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apakah yang di maksud moral
b.
Apa yang dimaksud globalisasi
c.
Apa faktor yang ditimbulkan globalisasi
pada remaja
d.
Apa manfaat globalisasi
e.
Apa dampak dari globalisasi pada
generasi muda
1.3 Tujuan
a.
Menambah wawasan tentang keadaan pemuda di setiap masa,
termasuk pada masa sekarang.
b.
Meningkatkan kesadaran kita bahwa pemuda memiliki peran
dan tanggungjawab besar terhadap lingkungan.
c.
Meningkatkan kesadaran para pemuda untuk mengelola
lingkungan dengan baik dan memiliki kemampuan, keterampilan, serta moral yang
baik.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
pengertian moral dan globalisasi
Moral merupakan pengetahuan yang
menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang
baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Moralisasi, berarti uraian
(pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi,
berarti kerusakan moral.Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari
bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”. Dalam bahasa
sehari-hari, yang dimaksud dengan kesusilaan bukan mores, tetapi
petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun dan tidak cabul. Jadi, moral
adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan tingkah
laku yang baik. Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih
baik”, sila berarti “dasar-dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan
hidup. Jadi susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik. Moral
menurut para ahli :
- W. J. S. Poerdarminta menyatakan bahwa moral
merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan.
- Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang
berhubungan dengan nilai-nilai susila.
- Baron dkk. Mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang
berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau
benar.
- Magnis-Susino mengatakan bahwa moral
selalu mengacu pada pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga
bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya
sebagai manusia.
2
Di era globalisasi sekarag ini banyak perubahan moral
yang
di alami masyakat. Jaman sekarang sering kita dengar kata globalisasi,
tapi apakah pengertiannya. Untuk lebih jelasnya kita lihat dibagian bawah
ini definisi globalisasi secara umum dan menurut para ahli.Globalisasi adalah, kata
“Globalisasi” berasal atau diambil dari kata Global, yang maknanya
bersifat universal atau mendunia. Jadi pengertian globalisasi secara
umum adalah proses penyebaran unsur -unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia (universal) melalui media cetak maupun media elektronik.Dibagian
bawah ini beberapa pengertian globalisasi menurut para ahli:
·
Menurut Dr.
Nayef R.F. Al-Rodhan – Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus,
dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia
dan non-manusia.
- Sedangkan menurut Anthony
Giddens – globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia
yang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehingga
kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dan
sebaliknya’.
- Dan menurut Malcom Waters
– Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan
geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma
didalam kesadaran orang.
2.2 Sekilas tentang Generasi
Muda
Sebagai periode yang paling penting,
masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan
periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut
:
a. Masa
remaja adalah masa peralihan.
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan
sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan
sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku
sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa
bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan.
b.Masa
remaja adalah periode perubahan.
Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam
periode ini yaitu, peningkatan emosionalitas,perubahan cepat yang
menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh, minat dan peran yang
dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru, karena perubahan minat
dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan kebanyakan remaja
merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
3
c.Masa remaja
adalah usia bermasalah.
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk
ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh
dua alasan yaitu : pertama, pada saat
anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru,
sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya
sendiri. Kedua, karena mereka
dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua
atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan
persoalan tersebut.
d.Masa
remaja adalah masa pencarian identitas diri.
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya
memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri
dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan
kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan
menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang
dapat dilihat oleh orang lain.
e. Masa
remaja adalah usia yang ditakutkan.
Masa ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri
dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai
perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini
membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan
enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan
masalahnya.
f. Masa
remaja adalah masa yang tidak realistis.
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup
secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana
mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat
pada aspirasinya. Aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya
sendiri namun bagi keluarga dan teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka
maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka
capai.
4
g. Masa
remaja adalah ambang dari masa dewasa.
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap
dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan
menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa
berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa seringkali tidak cukup, sehingga
mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan
status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan hubungan seksual.
2.3 Dampak
Positif dan Negatif Globalisasi
Arus globalisasi begitu cepat
merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi
terhadap anak muda juga begitu kuat yang mana telah membuat banyak remaja
kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Ada pengaruh yang
positif ada juga pengaruh yang negatif.
Indonesia adalah negara yang
masyarakatnya mempunyai etika yang baik. Tapi saat ini banyak sekali remaja
yang tidak sopan, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Mungkin itu
adalah pengaruh negatif dari Globalisasi. Dan itu menyebabkan pergaulan bebas,
narkoba, dan lain-lain. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan
oleh globalisasi terhadap generasi muda adalah sebagai berikut :
1.
Dampak Positif
a) Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di
jajah dan setelah merdeka, tidak banyak dari remaja Indonesia saat itu yang
dapat menempuh jenjang pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan
yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai
terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang pendidikan.
Walaupun demikian, jalan untuk
menempuh pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka
yang memiliki seragam sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka
masih sangat minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai
meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah untuk mengenyam
pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang
diberikan oleh pemerintah.
5
b) Perkembangan Media Komunikasi dan Elektronik
Pada zaman dahulu, media elektronik yang berkembang
dalam masyarakat masih sangat minim seperti radio, televisi hitam putih serta
telepon yang belum secanggih era ini. Berbanding terbalik dengan saat ini.
Masyarakat dihadapkan pada alat-alat canggih. Sebut saja MP3 player, laptop,
LCD TV, handphone dan berbagai macam peralatan canggih lainnya.
c)Perkembangan Budaya
Dengan adanya globalisasi masyarakat khususnya
indonesia menjadi lebih terbuka akan budaya luar. Mereka tidak hanya terpaku
pada budaya indonesia sendiri. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dari
luar dapat memperkuat dan melahirkan ide-ide baru akan mode. Serta dengan
adanya globalisasi ini budaya indonesia dapat dikenal bahkan diminati oleh
negara-negara dari luar.
d) Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran
nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
e) Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.
Dampak Negatif
a) Pola Hidup Konsumtif.
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik
untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Ini menyebabkan
masyarakat sederhana dapat berubah ke arah yang lebih konsumtif karena adanya
berbagai pilihan tersebut.
b) Sikap
Individualistik.
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
6
c) Gaya Hidup
Kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya tersebut masuk tanpa ada filter dari masyarakat sehingga
menyebabkan lunturnya budaya asli yang harusnya dipertahankan. Sebut saja dalam
hal berpakaian. Masyarakat indonesia khususnya remaja seringkali mengikuti
style barat yang tidak senonoh dan bahkan bertentangan dengan hukum di
Indonesia.
d) Kesenjangan Sosial.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal ini tentu akan menimbulkan kesenjangan sosial pada
masyarakat kita, Indonesia.
2.4 Globalisasi
dan Pandangan Hidup Generasi Muda
Kehadiran globalisasi tentu
berpeengaruh bagi masyarakat kita Indonesia, terutama di kalangan muda. Seperti
yang telah diungkap sebelumnya, bahwa globalisasi dapat memberikan dampak
positif maupun negatif bagi kita. Terlebih lagi jika dilihat aplikasinya pada
kehidupan generasi muda. Dari luar saja kita dapat menilai bahwa globalisasi telah
merasuk cukup dalam bagi kehidupan mereka.
Remaja yang dipandang sebagai
jenjang dari masa kanak-kanak menuju suatu proses yang disebut dengan
kedewasaan memang cenderung menjadi topik utama dalam pembahasan globalisasi.
Karena mereka adalah subjek yang sangat berpengaruh dengan munculnya
globalisasi pada era serba canggih ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah santapan sehari-hari bagi mereka yang haus akan perubahan. Serba simple
dan cepat itulah moto hidup mereka. Karena itulah mereka sangat terbuka dengan
kemajuan zaman yang sebenarnya memang menitikberatkan pada kebutuhan remaja.
7
Pola pikir dan pandangan yang
awalnya baik sekarang berubah ke arah yang lebih buruk. Bagi mereka berpakaian
minim dan tak tau aturan adalah trend yang harus mereka ikuti. Padahal cara
berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika diabaikan sisi negatifnya,
terkadang globalisasi juga memberikan pandangan yang positif. Berbagai peralatan canggih yang
lahir di era globalisasi dapat mempermudah berbagai sisi kehidupan manusia.
Tidak terkecuali generasi muda. Misalnya saja dalam hal pendidikan. Dengan
adanya laptop, handphone, dan akses internet dapat mempermudah mereka untuk
mendapatkan informasi seputar pelajaran mereka. Teknologi yang mempermudah
serta kecepatan akses dapat mempengaruhi pandangan hidup generasi muda.
Dari beberapa uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa globalisasi benar-benar telah merubah pandangan hidup remaja
kita.
8
2.5 Cara
Menanggulangi Efek Buruk Globalisasi pada Generasi Muda
Ketidakberdayaan
tradisi dalam menghadapi kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya tidak boleh
dibiarkan begitu saja. Upaya-upaya pembakuan dan globalisasi yang mengarah pada proses pembunuhan tradisi harus dilawan, karena itu
berarti pelenyapan atas sumber lokal yang diawali dengan krisis identitas
lokal.
Upaya-upaya
pembangunan jati diri bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai
budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah
air yang dirasakan semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam
kenyataannya didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik
dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin
melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih
sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya
global lebih mudah merasuk.
Dalam kasus
Globalisasi Media, sekarang di Indonesia bermunculan lembaga-lembaga media
watch yang keras sebai pers sebagai jawaban atas makin maraknya penerbitan yang tidak memperhitungkan masalah etika dan kode
etik. Dimana melalui media massapun, kita dapat membangun media publik, karena
media mempunyai kekuatan mengkonstruksi masyarakat. Misalnya melalui
pemberitaan tentang dampak negatif pornografi. Komentar para ahli dan
tokoh-tokoh masyarakat yang anti pornogrfi dan anti media pornografi serta
tulisan-tulisan, gambar dan surat pembaca yang berisikan realitas yang dihadapi
masyarakat dengan maraknya pornografi, maka media dapat dengan cepat
mengkontruksikan masyarakat secara luas karena jangkauannya jauh.
Dalam
masyarakat terutama di daerah pedesaan, dikenal adanya opinion leader
atau pembuka pendapat atau tokoh masyarakat. Mereka mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk bertindak laku dalam cita-cita tertentu. Menurut
Rogers (1983): ”pemuka pendapat memainkan peranan penting dalam penyebaran
informasi. Melalui hubungan sosial yang intim, para pemuka pendapat berperan
menyampaikan pesan-pesan, ide-ide dan informasi-informasi baru kepada
masyarakat”. Melalui pemuka pendapat seperti tokoh agama, sesepuh desa, kepala
desa, pesan-pesan tentang bahaya media pornografi dapat disampaikan.
9
Tapi yang lebih
penting lagi adalah ketegasan Pemerintah dalam menerapkan hukum baik
Undang-Undang Pers, Undang-Undang Perfilman dan Undang-Undang Penyiaran secara
tegas dan konsisten disamping tentu saja partisipasi dari masyarakat untuk
bersama-sama mencegah dampak buruk dari globalisasi media yang kalau dibiarkan
bisa menghancurkan negeri ini.
Kemudian hal
yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi globalisasi budaya adalah
nilai-nilai kearifan lokal bukanlah nilai usang yang harus dimatikan, tetapi
dapat bersinergi dengan nilai-nilai universal dan nilai-nilai modern yang
dibawa globalisasi. Dunia internasional sangat menuntut demokrasi, hak asasi
manusia, lingkungan hidup menjadi agenda pembangunan di setiap negara. Isu-isu
tersebut dapat bersinergi dengan aktualisasi dari filosofi lokal yang dimiliki
Indonesia, misalnya di Bali yang dikenal dengan ”Tri Hita Karana”, yang
mengajarkan pada masyarakat Bali, bagaimana harus bersikap dan berperilaku yang
selalu mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan
antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa dalam melaksanakan hidup.
Beberapa cara mengantisipasi dampak
negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
Ø Kerjasama yang selaras antara pihak
sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan
pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di
luar sekolah.
Ø Berikan porsi pendidikan mental
spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan
keluarga.
Ø Orang tua harus pro aktif dalam
menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan
sendiri tanpa arah.
Ø Usahakan anak menonton acara yang
mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa. Jangan biarkan remaja
seusia SD, SMP, menggunakan jasa internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan
jaringan komputer yang tidak menggunakan sistem blokir terhadap situs
pornografi dan sebagainya. Apa lagi dibiarkan pergi ke warung internet yang
tertutup tanpa didampingi orang yang lebih bijak.
Ø Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
Ø Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
10
Oleh karena itu
globalisasi yang tidak terhindarkan harus diantisipasi dengan pembangunan
budaya yang berkarakter penguatan jati diri dan kearifan lokal yang dijadikan
sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan
pengembangan budaya. Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui
penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasib dan sepenanggungan
diantara warga sehingga perlu dilakukan revitalisasi budaya daerah dan
perkuatan budaya daerah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Saat ini kita hidup di zaman
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana semuanya serba canggih dan
informasi dapat diakses dimana-mana. Ini menyebabkan terjadinya proses
interaksi secara global yang mana sering disebut dengan istilah globalisasi. Menurut
definisi globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Secara tidak langsung perubahan akan
globalisasi ini kian terasa dalam masyarakat kita, terutama kaula muda. Mereka
adalah subjek utama penikmat globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat besar pengaaruhnya dalam diri mereka. Baik itu pangaruh
positif maupun negatifnya. Dan jika ini terus dibiarkan maka perlahan namun
pasti globalisasi akan merubah pola pikir mereka dari yang dahulunya merupakan
masyarakat tradisional, kaya akan budaya bangsa, namun sekarang menjadi warga
global yang dapat mengakses dan mengikuti budaya apapun yang mereka mau.
Dilihat dari sisi positif ini tentu
memberi efek baik bagi masa depan mereka. Karena dengan adanya globalisasi ini
kita dapat berfikir lebih kristis serta dapat lebih memperluas pandangan hidup
kita ke arah yang modern. Namun, tak luput dari efek negatif ini juga bisa
menjadi hal yang menjatuhkan bangsa ini jika generasi mudanya tak mampu menjaga
diri dari efek buruknya. Karena jika remajanya baik maka baik pulalah bangsa
tersebut.
Untuk itu, perlu adanya antisipasi
aktif dari berbagai pihak agar globalisasi dapat ditanggapi secara lebih
kritis. Sehingga kita khususnya remaja dapat menikmati pengaruh baiknya dan
meminimalisir pengaruh buruk yang mungkin akan ditimbulkan oleh globalisasi
ini.
12
3.2 Saran
Arus globalisasi memang sudah sangat
kuat mempengaruhi bangsa ini. Dan perubahan yang signifikan dapat kita lihat
pada prilaku remaja yang akhir-akhir ini seperti berubah mengikuti perkembangan
zaman. Jika hal tersebut memberi efek baik bagi mereka tentu itu takkan jadi
masalah. Tapi terkadang, sesuatu takkan bernilai baik apabila terletak di
tangan yang salah.
Oleh sebab itu, untuk menanggapi dan
mengantisipasi dampak buruk yang dapat dibawa oleh globalisasi perlu ditanamkan
sikap berikut :
1.
Selektif dalam memilih style atau budaya baru yang masuk ke negara ini. jangan
semuanya diikuti, karena tak seluruh budaya asing itu sesuai dengan pribadi
bangsa Indonesia.
2.
Dibutuhkan pengawan dari berbagai pihak dalam menanggulangi efek buruk yang
akan timbul pada remaja. Misalnya saja orang tua, orang yang berpengaruh baik
dimasyarakat, maupun negara, pemerintah, pers bahkan petinggi negara. Karena
ini masa depan bangsa berada ditangan generasi muda
13
DAFTAR
PUSTAKA
·
Muin Idianto.2014. sosiologi. Jakarta :
erlangga
·
pengertianku.net/2014/06/pengertian-globalisasi-secara-umum-dan-menurut-para-ahli.html
·
arifinhakam.wordpress.com/karya-tulis-usaha-menciptakan-generasi-muda-yang-tangguh
·
e-jurnal.com/2013/12/pengertian-moral-menurut-para-ahli.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar