Minggu, 15 November 2015

perubahan sosial budaya masyarakat

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
“PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA”



https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/19/Logo_Gunadarma.jpg


Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM :11315143)
KELAS : 1TA03



JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Haryono Putro selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini.Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat”. Harapan kami,makalah dapat member tuntunan konsep yang praktis bagi mereka,baik praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang vector,kami menyadari,ini maupun cara penyampaian makalah ini masih jauh dari sempurna . untuk itu kami mengembangkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.


Depok, 28 september 2015


penulis









i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1     Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2     Rumusan masalah...............................................................................................................1
1.3     Tujuan.................................................................................................................................1
1.4     Metode penelitian................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Pengertian perubahan sosial budaya masyarakat indonesia secara umum dan menurut para ahli .............................................................................................................................................2
2.2 Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan ............................................................3
2.3 Bentuk- bentuk perubahan sosial dan kebudayaan ...............................................................4
2.4 Faktor- faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan.................................................5
2.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan...........................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12




ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan SosialPada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan. Perubahan zaman yang terus menerus mempengahi kehidupan masyarakat Indonesia yang terus- menerus mengikutin putaran roda zaman yang berpengaruh terhadap kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia baik itu perubahan yang sifatnya negatif atau positif.

1.2  Rumusan masalah
A.    Pengertian perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia secara umum dan para ahli ?
B.     Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan ?
C.     Bentuk –bentuk perubahan sosial dan kebuyaan ?
D.    Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan ?
E.     Faktor – faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan ?
1.3  Tujuan
Mengetahui perubahan- peruabahan sosial budaya yang terdapat di Indonesia
1.4  metode ilmiah
metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini dengan membaca dari beberapa artikel dan dari beberapa media yang dapat membantu menganalisis masalah yang muncul dalam perubahan sosial budaya masyarakat.
1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia secara umum dan para ahli
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan SosialPada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Namun ada beberapa ahli yang menyimpulkan definisi tentang perubahan sosial budaya masyarakat yaitu :
  1. William F.Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
  2. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  3. MacIver mengatakan perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  4. JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
  5. Samuel Koenig mengatakan bahwa perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2
2.2 Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian dari masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara  perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat dijelaskan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain :
1.Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2.Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga lembaga sosial lainnya.
3.Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.






3

2.3  Bentuk-bentuk perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dariusaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.
2.Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.
3. Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
4.Perubahan yang tidak direncanakanatau tidak dikehendaki
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat.Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.






4


5.Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
·         Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.
·         Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
2.4  Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan
Faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya bukanlah merupakan faktor yang tunggal, tetapi menyangkut hal yang kompleks.banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Soeryono Soekanto menyebutkan adanya faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat.
1.Faktor internal
a. Perubahan jumlah penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat di pulau jawa, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakatnya, terutama tentang hal yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan.
b. Penemuan-penemuan baru
Penemuan-penemuan juga dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan pada masyarakat meliputi beberapa hal berikut.
1) Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru
Contoh: penemuan listrik, diesel, lokomotif, dan lain-lain.
2) Invention adalah discovery yang telah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat. Jadi, invention merupakan bentuk pengembangan dari discovery. Contoh: mobil, kreta api, dan lain-lain.
3)Inovasi artinya suatu penemuan baru apabila unsur atau alat baru yang ditemukan tersebut sudah menyebar ke bagian-bagian masyarakat dan dikenal serta dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Jadi, pada saat penemuan menjadi invention, proses inovasi belum selesai.


5
c.Teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat yaitu dapat mempengaruhi sebagian dari pikiran dan perilaku manusia yang akan membawa perubahan sosial budaya dalam kehidupannya. Contoh: teknologi dalam industri tekstil dapat mempengaruhi cara berpakaian serta mode atau gaya berpakaian manusia. Dengan demikian sesungguhnya keberadaan teknologi telah banyak membantu atau memudahkan aktivitas manusia dan juga mengubah kehidupan manusia menuju  keadaan yang lebih baik. Namun, dalam kenyataannya, teknologi juga dapat membawa pengaruh ke arah yang kurang baik dan justru dapat menyebabkan masalah baru yang lebih parah. Contoh : teknologi komunikasi seperti dalam bentuk tayangan telivisi, jika tidak dapat diadaptasi dengan baik secara langsung dapat mengubah pola kehidupan sehari-hari masyarakat, misalnya gaya hidup, kekerasan, dan lainya.
d. Pertentangan (conflict)
Sebagai proses sosial, pertentangan (conflict) merupakan proses disosiatif, namun selalu berakibat negatif. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat dapat berupa hal-hal berikut:
1)  Pertentangan antara individu di dalam masyarakat
2)  Pertentangan antar kelompok di dalam masyarakat
3)  Pertentangan antara individu dengan kelompok di dalam masyarakat.
4)  Pertentangan antar generasi di dalam masyarakat
Sebenarnya, hubungan antara pertentangan dengan perubahan sosial budaya bersifat timbal balik, yaitu pertentangan di suatu masyarakat dapat memungkinkan terjadinya perubahan sosial budaya, dan sebaliknya perubahan sosial budaya di dalam masyarakat dapat memungkinkan terjadinya pertentangan.
e. Keterbukaan masyarakat
Sifat masyarakat yang terbuka mempermudah masyarakat tersebut untuk menerima unsur-unsur baru atau menyerapnya dalam kehidupan sosial dan budayanya. Oleh karena itu, masyarakat yang bersifat terbuka akan mempermudah terjadinya perubahan-perubahan sosial maupun budaya. Contoh : melalui pendidikan, seorang anak buruh bangunan dapat menjadi seorang dokter atau insinyur, sehingga dapat mengubah kondisi keluarganya, yakni mengangkat keluarganya untuk memiliki kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik.
f. Pemberontakan atau revolusi
Revolusi ataupun pemberontakan merupakan faktor yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan sosial budaya yang besar. Contoh :revolusi kemerdekaan Indonesia.
6
2.   Faktor Eksternal
a.    Lingkungan alam (lingkungan fisik)
Perubahan lingkungan alam fisik (bukan karena faktor manusia) dapat membawa perubahan pada kehidupan sosial budaya suatu masyarakat. Bencana alam yang dahsyat dapat mengubah struktur sosial budaya masyarakat setempat. Contoh banjir dan gempa. Gempa dan gelombang tsunami yang memporak porandakan Aceh, menyebabkan beberapa penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan dievakuasi atau akhirnya pindah ke dataran tinggi sehingga beralih profesi sebagai petani dan mencoba untuk menekuni pertanian di daerah tersebut
b. Peperangan
Perang menyebabkan pada banyak aspek. Pihak yang menang pada umumnya berupaya menerapkan norma-norma dan nilai-nilai yang dianggap paling benar oleh masyarakat mereka. Contoh : perang antara Amerika dan sekutu terhadap Irak. Amerika dan sekutu sebagai pihak yang menang, berupaya mempengaruhi sistem politik, sosial , dan budaya Iraq.
c. Kontak kebudayaan dengan masyarakat lain
Kontak  kebudayaan antar masyarakat akan menyebabkan pengaruh positif dan negatif. Contoh: kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaa barat (Eropa). Pengaruh positif yang di dapat oleh masyarakat Indonesia antara lain berupa transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun pengaruh negatif yang diperoleh bangsa  Indonesia dapat berupa sikap sekelompok anak muda di dalam masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan (westernis).
Proses terjadinya pengaruh perubahan karena kontak kebudayaan dengan masyarakat lain dijelaskan sebagai berikut:
1)    Difusi kebudayaan : penyebaran unsur kebudayaan dari suatu tempat lain
2)    Akulturasi kebudayaan : pertemuan antar dua kebudayaan atau lebih di mana kebudayaan asli masih tampak.
3)    Asimilasi kebudayaan: proses pertemuan dan percampuran dua kebudayaan atau lebih. Faktor yang merubah terjadinya asimilasi antara lain toleransi, pernikahan campur, atau sikap simpati terhadap kebudayaan lain.

.

7



2.5Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Laju perubahan sosial budaya setiap daerah berbeda-beda. Lihat saja, masyarakat kota lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan masyarakat desa. Laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
a.Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan bertemu dan saling bertukar informasi.
2) Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Tidak adanya apresiasi terhadap karya orang lain menjadikan seseorang enggan untuk berkarya. Namun, akan berbeda jika setiap orang menghargai hasil karya orang lain.
3)Sistem Pendidikan yang Maju
Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
4)Keinginan untuk Maju
Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini. Oleh karena itu, orang akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke arah kemajuan.
5).Toleransi terhadap Perubahan
Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikap toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima halhal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa membawa kebaikan.
6) Penduduk yang Heterogen
Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Indonesia.



8

7)Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan Tertentu
Setiap orang tidak akan pernah puas dengan keadaannya saat ini. Berbagai cara dan upaya mereka lakukan untuk mengubah taraf hidup. Rasa tidak puas terhadap keadaan mendorongnya melakukan berbagai perubahan.
8) Sistem Pelapisan Terbuka
Sistem pelapisan terbuka memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal yang lebih tinggi. Sistem ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk maju. Kesempatan untuk menaiki strata yang lebih tinggi mendorong seseorang melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
 9)Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan. Bagi mereka masa lalu adalah sesuatu yang patut untuk dikenang, bukan sebagai pedoman hidup.  Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong seseorang melakukan perubahan.
10)Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi perubahan tersebut. Perubahan akan berlalu begitu saja tanpa ada masyarakat yang mengikutinya.

b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor penghambat perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain mengalami perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri
2) Masyarakat yang Bersikap Tradisional
Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju.



9



3) Pendidikan yang Rendah
Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang ada
4) Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang (vested interest)
Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akan menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam masyarakat.
5) Ketakutan akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi
Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya.Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat.
6) Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing
Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing. 
7) Hambatan Ideologis
Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? Setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar. Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial.
8) Adat atau kebiasaan
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian ternyata pola-pola perilaku tersebut efektif lagi didalam memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan muncul. Mungkin adat atau kebiasaan yang mencakup bidang kepercayaan, system mata pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu, begitu kokoh sehingga sukar untuk di rubah.


                                                                                                                                                  10     


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan mebandingkanya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di  indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.

B.   Kritik dan Saran
Makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami berharap pembaca terutama Bapak Dosen dapat memberikan kritik dan saran konstruktif kepada kami untuk perbaikan makalah agar lebih bagus lagi.















11

DAFTAR PUSTAKA



           

           














12