Jumat, 13 November 2015

PERUBAHAN PENERUS BANGSA


MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
PERUBAHAN PENERUS BANGSA”
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/19/Logo_Gunadarma.jpg
Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM :11315143)
KELAS : 1TA03











JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015


DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1     Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2     Rumusan masalah...............................................................................................................1
1.3     Tujuan.................................................................................................................................1
1.4     Metode penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 pengertian moral dan globalisasi........................................................................................2
2.2 Sekilas tentang Generasi Muda..........................................................................................3
2.3Dampak Positif dan Negatif Globalisasi...............................................................................5
2.4 Globalisasi dan Pandangan Hidup Generasi Muda..............................................................7
2.5 Cara Menanggulangi Efek Buruk Globalisasi pada Generasi Muda...................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14





ii


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Haryono Putro selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini. Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perubahan Penerus Bangsa”. Harapankami,makalahdapatmemberituntunankonsep yang praktis bagi mereka,baik praktisi maupun teman teman mahasiswa dalam memaham itentang vector,kami menyadari,ini maupun cara penyampaian makalah ini masihjauhdarisempurna . untukitu kami iasmengembangkan saran dankritik yang bersifatmembangundari para pembaca. Akhir kata semogamkalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua.
Depok, 08 November 2015

penulis












i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Menurut Widjaja (1985:154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan . Sementara itu Wila Huky, sebagaimana yang dikutip oleh Bambang Daroesono (1986:22) merumuskan pengertian moral secara kompeherensip sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan tertentu, ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu, sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Keadaan dan aktivitas pemuda banyak berpengaruh terhadap keadaan lingkungan, alam, dan sistem kemasyarakatan. Dengan kata lain, keadaan lingkungan, alam, dan sistem kemasyarakatan bisa tergantung pada keadaan dan aktivitas para pemudanya. Oleh karena itu, pemuda memegang peran dan tanggungjawab yang sangat besar dalam kehidupan ini. Pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang produktif, oleh sebab itu mereka dijadikan pemeran penting dalam mengurus dan menjalankan kelangsungan kehidupan di dalam masyarakat disaat mereka yang sudah tua dan yang masih anak-anak memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengurus komponen kelangsungan kehidupan masyarakat.
Dalam hal di atas berarti pemuda dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan. Selain itu, pemuda juga harus memiliki moral dan kelakuan yang baik serta memiliki kesadaran dan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk mengelola komponen-komponen kelangsungan kehidupan dalam masyarakat.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Apakah yang di maksud moral
b.      Apa yang dimaksud globalisasi
c.       Apa faktor yang ditimbulkan globalisasi pada remaja
d.      Apa manfaat globalisasi
e.       Apa dampak dari globalisasi pada generasi muda
1.3  Tujuan
a.       Menambah wawasan tentang keadaan pemuda di setiap masa, termasuk pada masa sekarang.
b.      Meningkatkan kesadaran kita bahwa pemuda memiliki peran dan tanggungjawab besar terhadap lingkungan.
c.       Meningkatkan kesadaran para pemuda untuk mengelola lingkungan dengan baik dan memiliki kemampuan, keterampilan, serta moral yang baik.
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian moral dan globalisasi
            Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi, berarti kerusakan moral.Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”. Dalam bahasa sehari-hari, yang dimaksud dengan kesusilaan bukan mores, tetapi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun dan tidak cabul. Jadi, moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik. Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih baik”, sila berarti “dasar-dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik. Moral menurut para ahli :
  1. W. J. S. Poerdarminta menyatakan bahwa moral merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan. 
  2. Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila.
  3. Baron dkk. Mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar.
  4. Magnis-Susino  mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. 







2
Di era globalisasi sekarag ini banyak perubahan moral yang di alami masyakat. Jaman sekarang sering kita dengar kata globalisasi, tapi apakah pengertiannya. Untuk lebih jelasnya kita lihat dibagian bawah ini definisi globalisasi secara umum dan menurut para ahli.Globalisasi adalah, kata “Globalisasi” berasal atau diambil dari kata Global, yang maknanya  bersifat universal atau mendunia. Jadi pengertian globalisasi secara umum adalah proses penyebaran unsur -unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia (universal) melalui media cetak maupun media elektronik.Dibagian bawah ini beberapa pengertian globalisasi menurut para ahli:
·         Menurut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan – Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.
  • Sedangkan menurut Anthony Giddens – globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia yang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehingga kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dan sebaliknya’.
  • Dan menurut  Malcom Waters – Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
2.2  Sekilas tentang Generasi Muda
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa remaja adalah masa peralihan. 
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. 
b.Masa remaja adalah periode perubahan. 
Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu, peningkatan emosionalitas,perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru, karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi. 

3
c.Masa remaja adalah usia bermasalah. 
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua alasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. 
d.Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. 
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain. 
e. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan. 
Masa ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya. 
f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis. 
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya. Aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga dan teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai. 






4



g. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa. 
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa seringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual. 
2.3 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat yang mana telah  membuat banyak remaja kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Ada pengaruh yang positif ada juga pengaruh yang negatif.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik. Tapi saat ini banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Mungkin itu adalah pengaruh negatif dari Globalisasi. Dan itu menyebabkan pergaulan bebas, narkoba, dan lain-lain. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap generasi muda adalah sebagai berikut :
1.      Dampak Positif
a) Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di jajah dan setelah merdeka, tidak banyak dari remaja Indonesia saat itu yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang pendidikan.
Walaupun demikian, jalan untuk menempuh pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki seragam sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka masih sangat minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah untuk mengenyam pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan oleh pemerintah.
5


b) Perkembangan Media Komunikasi dan Elektronik
Pada zaman dahulu, media elektronik yang berkembang dalam masyarakat masih sangat minim seperti radio, televisi hitam putih serta telepon yang belum secanggih era ini. Berbanding terbalik dengan saat ini. Masyarakat dihadapkan pada alat-alat canggih. Sebut saja MP3 player, laptop, LCD TV, handphone dan berbagai macam peralatan canggih lainnya.
c)Perkembangan Budaya
Dengan adanya globalisasi masyarakat khususnya indonesia menjadi lebih terbuka akan budaya luar. Mereka tidak hanya terpaku pada budaya indonesia sendiri. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dari luar dapat memperkuat dan melahirkan ide-ide baru akan mode. Serta dengan adanya globalisasi ini budaya indonesia dapat dikenal bahkan diminati oleh negara-negara dari luar.
d)  Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
e)  Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.      Dampak Negatif
a)      Pola Hidup Konsumtif.
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Ini menyebabkan masyarakat sederhana dapat berubah ke arah yang lebih konsumtif karena adanya berbagai pilihan tersebut.
b)      Sikap Individualistik.
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.



6

c)      Gaya Hidup Kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya tersebut masuk tanpa ada filter dari masyarakat sehingga menyebabkan lunturnya budaya asli yang harusnya dipertahankan. Sebut saja dalam hal berpakaian. Masyarakat indonesia khususnya remaja seringkali mengikuti style barat yang tidak senonoh dan bahkan bertentangan dengan hukum di Indonesia.
d)     Kesenjangan Sosial.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini tentu akan menimbulkan kesenjangan sosial pada masyarakat kita, Indonesia.
2.4 Globalisasi dan Pandangan Hidup Generasi Muda
Kehadiran globalisasi tentu berpeengaruh bagi masyarakat kita Indonesia, terutama di kalangan muda. Seperti yang telah diungkap sebelumnya, bahwa globalisasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi kita. Terlebih lagi jika dilihat aplikasinya pada kehidupan generasi muda. Dari luar saja kita dapat menilai bahwa globalisasi telah merasuk cukup dalam bagi kehidupan mereka.
Remaja yang dipandang sebagai jenjang dari masa kanak-kanak menuju suatu proses yang disebut dengan kedewasaan memang cenderung menjadi topik utama dalam pembahasan globalisasi. Karena mereka adalah subjek yang sangat berpengaruh dengan munculnya globalisasi pada era serba canggih ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah santapan sehari-hari bagi mereka yang haus akan perubahan. Serba simple dan cepat itulah moto hidup mereka. Karena itulah mereka sangat terbuka dengan kemajuan zaman yang sebenarnya memang menitikberatkan pada kebutuhan remaja.







7


Pola pikir dan pandangan yang awalnya baik sekarang berubah ke arah yang lebih buruk. Bagi mereka berpakaian minim dan tak tau aturan adalah trend yang harus mereka ikuti. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika diabaikan sisi negatifnya, terkadang globalisasi juga memberikan pandangan yang  positif. Berbagai peralatan canggih yang lahir di era globalisasi dapat mempermudah berbagai sisi kehidupan manusia. Tidak terkecuali generasi muda. Misalnya saja dalam hal pendidikan. Dengan adanya laptop, handphone, dan akses internet dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan informasi seputar pelajaran mereka. Teknologi yang mempermudah serta kecepatan akses dapat mempengaruhi pandangan hidup generasi muda.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa globalisasi benar-benar telah merubah pandangan hidup remaja kita.











8


2.5 Cara Menanggulangi Efek Buruk Globalisasi pada Generasi Muda
Ketidakberdayaan tradisi dalam menghadapi kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya tidak boleh dibiarkan begitu saja. Upaya-upaya pembakuan dan globalisasi yang mengarah pada proses pembunuhan tradisi harus dilawan, karena itu berarti pelenyapan atas sumber lokal yang diawali dengan krisis identitas lokal.
Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam kenyataannya didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya global lebih mudah merasuk.
Dalam kasus Globalisasi Media, sekarang di Indonesia bermunculan lembaga-lembaga media watch yang keras sebai pers sebagai jawaban atas makin maraknya penerbitan yang tidak memperhitungkan masalah etika dan kode etik. Dimana melalui media massapun, kita dapat membangun media publik, karena media mempunyai kekuatan mengkonstruksi masyarakat. Misalnya melalui pemberitaan tentang dampak negatif pornografi. Komentar para ahli dan tokoh-tokoh masyarakat yang anti pornogrfi dan anti media pornografi serta tulisan-tulisan, gambar dan surat pembaca yang berisikan realitas yang dihadapi masyarakat dengan maraknya pornografi, maka media dapat dengan cepat mengkontruksikan masyarakat secara luas karena jangkauannya jauh.
Dalam masyarakat terutama di daerah pedesaan, dikenal adanya opinion leader atau pembuka pendapat atau tokoh masyarakat. Mereka mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak laku dalam cita-cita tertentu. Menurut Rogers (1983): ”pemuka pendapat memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi. Melalui hubungan sosial yang intim, para pemuka pendapat berperan menyampaikan pesan-pesan, ide-ide dan informasi-informasi baru kepada masyarakat”. Melalui pemuka pendapat seperti tokoh agama, sesepuh desa, kepala desa, pesan-pesan tentang bahaya media pornografi dapat disampaikan.

9




Tapi yang lebih penting lagi adalah ketegasan Pemerintah dalam menerapkan hukum baik Undang-Undang Pers, Undang-Undang Perfilman dan Undang-Undang Penyiaran secara tegas dan konsisten disamping tentu saja partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mencegah dampak buruk dari globalisasi media yang kalau dibiarkan bisa menghancurkan negeri ini.
Kemudian hal yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi globalisasi budaya adalah nilai-nilai kearifan lokal bukanlah nilai usang yang harus dimatikan, tetapi dapat bersinergi dengan nilai-nilai universal dan nilai-nilai modern yang dibawa globalisasi. Dunia internasional sangat menuntut demokrasi, hak asasi manusia, lingkungan hidup menjadi agenda pembangunan di setiap negara. Isu-isu tersebut dapat bersinergi dengan aktualisasi dari filosofi lokal yang dimiliki Indonesia, misalnya di Bali yang dikenal dengan ”Tri Hita Karana”, yang mengajarkan pada masyarakat Bali, bagaimana harus bersikap dan berperilaku yang selalu mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan hidup.
Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
Ø  Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
Ø  Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
Ø  Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
Ø  Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa. Jangan biarkan remaja seusia SD, SMP, menggunakan jasa internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan jaringan komputer yang tidak menggunakan sistem blokir terhadap situs pornografi dan sebagainya. Apa lagi dibiarkan pergi ke warung internet yang tertutup tanpa didampingi orang yang lebih bijak.
Ø  Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
Ø  Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
10

Oleh karena itu globalisasi yang tidak terhindarkan harus diantisipasi dengan pembangunan budaya yang berkarakter penguatan jati diri dan kearifan lokal yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya. Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasib dan sepenanggungan diantara warga sehingga perlu dilakukan revitalisasi budaya daerah dan perkuatan budaya daerah.
























11




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Saat ini kita hidup di zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana semuanya serba canggih dan informasi dapat diakses dimana-mana. Ini menyebabkan terjadinya proses interaksi secara global yang mana sering disebut dengan istilah globalisasi. Menurut definisi globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Secara tidak langsung perubahan akan globalisasi ini kian terasa dalam masyarakat kita, terutama kaula muda. Mereka adalah subjek utama penikmat globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar pengaaruhnya dalam diri mereka. Baik itu pangaruh positif maupun negatifnya. Dan jika ini terus dibiarkan maka perlahan namun pasti globalisasi akan merubah pola pikir mereka dari yang dahulunya merupakan masyarakat tradisional, kaya akan budaya bangsa, namun sekarang menjadi warga global yang dapat mengakses dan mengikuti budaya apapun yang mereka mau.
Dilihat dari sisi positif ini tentu memberi efek baik bagi masa depan mereka. Karena dengan adanya globalisasi ini kita dapat berfikir lebih kristis serta dapat lebih memperluas pandangan hidup kita ke arah yang modern. Namun, tak luput dari efek negatif ini juga bisa menjadi hal yang menjatuhkan bangsa ini jika generasi mudanya tak mampu menjaga diri dari efek buruknya. Karena jika remajanya baik maka baik pulalah bangsa tersebut.
Untuk itu, perlu adanya antisipasi aktif dari berbagai pihak agar globalisasi dapat ditanggapi secara lebih kritis. Sehingga kita khususnya remaja dapat menikmati pengaruh baiknya dan meminimalisir pengaruh buruk yang mungkin akan ditimbulkan oleh globalisasi ini.





12


3.2 Saran
Arus globalisasi memang sudah sangat kuat mempengaruhi bangsa ini. Dan perubahan yang signifikan dapat kita lihat pada prilaku remaja yang akhir-akhir ini seperti berubah mengikuti perkembangan zaman. Jika hal tersebut memberi efek baik bagi mereka tentu itu takkan jadi masalah. Tapi terkadang, sesuatu takkan bernilai baik apabila terletak di tangan yang salah.
Oleh sebab itu, untuk menanggapi dan mengantisipasi dampak buruk yang dapat dibawa oleh globalisasi perlu ditanamkan sikap berikut :
1.      Selektif dalam memilih style atau budaya baru yang masuk ke negara ini. jangan semuanya diikuti, karena tak seluruh budaya asing itu sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.
2.      Dibutuhkan pengawan dari berbagai pihak dalam menanggulangi efek buruk yang akan timbul pada remaja. Misalnya saja orang tua, orang yang berpengaruh baik dimasyarakat, maupun negara, pemerintah, pers bahkan petinggi negara. Karena ini masa depan bangsa berada ditangan generasi muda















13

DAFTAR PUSTAKA
·         Muin Idianto.2014. sosiologi. Jakarta : erlangga
·         pengertianku.net/2014/06/pengertian-globalisasi-secara-umum-dan-menurut-para-ahli.html
·         arifinhakam.wordpress.com/karya-tulis-usaha-menciptakan-generasi-muda-yang-tangguh
·         e-jurnal.com/2013/12/pengertian-moral-menurut-para-ahli.html























14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar