Minggu, 27 Maret 2016

Manusia dan Keindahan

Seni tari adalah seni yang berasal dari gerakan tubuh berirama yang biasanya diiringi dengan seni musik. Tarian dapat menunjukan ekspresi, emosional, maupun untuk doa dalam sebuah ritual. Unsur utama dalam tari adalah gerak tubuh manusia dan tidak lepas juga dengan irama, ruang, dan waktu. Seni tari juga dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal pada hewan seperti lebah yang melakukan tarian saat kawin. Tari dapat dibedakan dan dijelaskan dengan berbagai cara seperti koreografi, gerakan, waktu, dan tempat asal. Namun banyak penelitian yang menunjukkan kesamaan beberapa tarian di beberapa tempat.

Perbedaan penting dari tarian adalah tarian teatrikal dan tarian partisipatif. Namun demikian, dua kategori itu tidak benar-benar terpisah. Masing-masing saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki fungsi khusus seperti tarian seremonial yang hanya dilakukan sekali setahun, tarian er0tis, tarian perang, atau tarian sakral.

Beberapa jenis bela diri dan olahraga juga dapat disamakan dengan tarian seperti senam, skating, dan berenang.

1. Pengertian Seni Tari

Seni adalah proses penciptaan yang didasari oleh rasa dan karsa. Sedangkan tari adalah gerakan tubuh yang berirama dan biasanya diiringi oleh musik. Jadi, secara harfiah seni tari adalah proses penciptaan yang didasari oleh rasa dan karsa berupa gerakan tubuh berirama dan diiringi oleh musik.

2. Pembagian Seni Tari dari Jenis Pertunjukan dan Partisipasi

Seni tari dapat dibedakan menjadi dua dilihat dari jenis pertunjukan dan partisipasinya. Yaitu tari teater dan tari partisipatif.

2.1. Tari Teater

Tari teater yang juga disebut tari pertunjukan atau konser tarian, berfungsi sebagai tontonan dan hiburan. Biasanya dilakukan di atas panggung dan menceritakan sebuah kisah yang mungkin akan menggunakan properti khusus. Bisa juga diiringi musik. Contoh tari teater adalah balet, tari modern, tari India klasik, tarian drama Tiongkok dan Jepang, dll. Tarian tersebut bisa juga muncul dalam opera atau teater musikal.

2.2. Tari Partisipatif

Tari partisipatif adalah tarian rakyat, tarian sosial, tarian berkelompok, atau tari berpasangan. Tujuan tarian ini lebih ditujukan untuk interaksi sosialatau olahraga dimana tidak ada penonton. Tarian jenis ini jarang menggambarkan sebuah cerita. Hampir semua macam tarian ini dapat dilakukan dengan bebas tanpa ada aturan. Namun ada beberapa macam tarian yang memiliki aturan tertentu misalnya hanya laki-laki, perempuan, atau anak-anak yang boleh melakukannya.

3. Asal dan Sejarah Seni Tari

Bukti arkeologis tertua yang menunjukkan adanya tarian adalah lukisan tua berusia 9000 tahun di Shelter Rock of Bhimbetka, India dan lukisan pada makam yang dibuat pada tahun 3300 SM di Mesir yang menggambarkan seorang penari.

Sebelum penemukan bahasa dan tulisan, tari adalah cara untuk menyampaikan sesuatu berupa cerita dari generasi ke generasi. Penggunaan tarian pada waktu itu digunakan untuk menyampaikan kegembiraan dan ritual penyembuhan seperti yang saat ini ditemukan pada kebudayaan masyarakat di kawasan hutan hujan Brasil dan gurun Kalahari. Hal tersebut menjadi salah satu faktor munculnya tarian.

Tarian Yunani (horos) pernah disebutkan oleh Plato, Aristoteles, Plutarch, dan Lucian.

Bible dan Talmud merujuk ke banyak event yang berhubungan dengan seni tari dan terdiri dari lebih dari 30 makna tari yang berbeda.

Dalam tembikar Cina Kuno pada masa Neolitikum terdapat gambar sekelompok orang menari sambil berpegangan tangan. Huruf Cina “menari” pertama kali ditemukan di tulang oracle. Tarian primitif pada masa Cina kuno sering dikaitkan dengan ilmu sihir dan ritual perdukunan.

Selama milenium pertama sebelum masehi di India, seni tari berperan penting dalam budaya India.

Banyak sekali jenis tarian kontemporer seperti tarian historis, tari tradisional, tari seremonial, dan tari etnis.

4. Musik dalam Seni Tari

Banyak sekali jenis seni musik dan seni tari yang diciptakan untuk dimainkan bersama-sama. Pengembangan berpasangan ini terus dilakukan dari waktu ke waktu dan menghasilkan bentuk tarian seperti jig, waltz, tango, disko, dan salsa. Beberapa genre musik terdapat tariannya seperti musik barok dan tarian barok, atau musik klasik dan balet klasik.

Meskipun tarian sering disertai dengan musik, ada beberapa tarian yang dilakukan tanpa musik seperti tap dance. Saat melakukan pertunjukkan musik, tarian tidak selalu dimainkan selama iringan musik.

5. Seni Tari di Berbagai Belahan Dunia

5.1. Seni Tari di Asia

Semua tarian klasik India berakar dari Natyashastra. Ciri khasnya adalah penggunaan lonceng di sekitar pergelangan kaki mereka. Sekarang terdapat banyak varietas tarian klasik India di beberapa daerah.

Pada tarian Sri Lanka terdapat tarian setan yang disebut yakin natima. Tarian ini merupakan ritual pra-Buddha Sri Lanka yang menggabungkan Ayurvedic dan Sinhala. Pengaruh tarian tersebut juga dapat dilihat pada tarian klasik Sri Lanka.

Di Indonesia, terdapat banyak sekali jenis tarian. Setiap daerah memiliki beberapa tarian khas. Beberapa jenis tarian sudah terkenal hingga ke mancanegara seperti tari Pendet, tari Kecak, tari Tor-Tor, tari Piring, tari Saman, dll. Beberapa tarian tersebut mendapat pengaruh dari budaya Hindu, budaya Islam, atau campuran keduanya.

5.2. Seni Tari di Eropa dan Amerika Utara

Balet pertama kali dikembangkan diItalia dan kemudian di Perancis. Balet dapat dikatakan hiburan mewah yang dikombinasikan oleh musik, drama, puisi, lagu, kostum, dan tarian. Selama pemerintahan Louis XIV yang juga merupakan seorang penari, seni tari sering dikodifikasi. Penari profesional mulai mendapatkan tempat. Bahkan ada ahli balet yang mendapatkan lisensi dari pemerintah Perancis. Akademi tari balet pertama, Académie Royale de Danse, dibuka di Paris pada tahun 1661. Tak lama kemudian, muncul kelompok penari balet yang awalnya hanya untuk laki-laki. Tetapi pada tahun 1681 perempuan mulai ikut serta.

Konser tari abad ke-20 membawa ledakan inovasi dalam gaya tari yang ditandai dengan eksplorasi teknik tari yang lebih bebas. Pelopor awal dari apa yang dikenal sebagai tari modern termasuk Loie Fuller, Isadora Duncan, Mary Wigman, dan Ruth St. Denis.

Tari Afrika Amerika adalah tarian yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika Utara. Tarian tersebut termasuk disko, tari jazz, tari hip hop, tari rock dan roll, dll. Kebanyakan tarian tersebut sudah memiliki pengaruh global.

6. Pendidikan Seni Tari

Studi tari saat ini ditawarkan melalui program seni dan humaniora. Banyak lembaga pendidikan tinggi di Fakultas Seni yang mengajarkan seni tari. Sebuah kurikulum studi tari dapat mencakup beragam topi seperti latihan tari, koreografi, etnokoreologi, notasi tari, dan dansa.

7. Pekerjaan di Bidang Seni Tari

7.1. Penari

Penari profesional biasanya dipekerjakan dengan sistem kontrak untuk pertunjukan tertentu atau untuk diproduksi. Kehidupan penari profesional biasanya selalu mendapat tekanan kompetiti yang kuat dan dengan upah yang tergolong rendah. Akibatnya, penari profesional harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Di Amerika Serikat banyak serikat penari profesional yang menetapkan kondisi kerja dan gaji minimum untuk anggotanya.

7.2. Guru Tari

Guru tari biasanya berfokus pada pengajaran tari. Mereka biasanya memiliki pengalaman dalam jenis tari yang mereka ajarkan. Paling umum berasal dari mantan penari jenis tertentu atau yang sebelumnya sering memenangkan lomba tari.

Guru tari mungkin membuka les sendiri atau dipekerjakan oleh sekolah tari. Beberapa sekolah tari dikelola secara profesional, namun ada juga guru yang membuka usaha les menari yang dikelola dan diajarkan oleh dia sendiri.

7.3. Koreografer

Koreografer sering berasal dari universitas dan digunakan untuk proyek-proyek pertunjukan tertentu.

8. Kompetisi Seni Tari

Kompetisi atau lomba tari adalah sebuah acara yang terorganisir di mana kontestan melakukan tarian sementara para juri memberikan penilaian untuk memilih pemenang. Pemenang biasanya akan mendapatkan penghargaan dan hadiah berupa uang tunai. Kompetisi ini biasanya dilakukan pemerintah atau lembaga pendidikan dalam rangka melestarikan seni tari di daerahnya.

9. Menari untuk Meningkatkan Kesadaran

Seperti jenis-jenis hiburan lainnya, seni tari kadang digunakan untuk meningkatkan kesadaran para peserta tentang isu-isu sosial. Pertunjukan tari telah digunakan untuk meningkatkan kesadaran diabetes, kekerasan terhadap perempuan, menjaga sumber daya air, alzheimers, dan kanker.

10. Jenis-Jenis Seni Tari

Banyak sekali jenis-jenis seni tari yang dibedakan menurut masa, jumlah penari, fungsi, dll. Ada tari tradisional dan tari modern jika dibedakan menurut masanya. Ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok jika dibedakan menurut jumlah penari. Ada tari pergaulan, tari penyambutan, dan tari kompetitif jika dibedakan dari fungsinya.

Sumber: http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/12/seni-tari-artikel-lengkap.html?m=1

Jumat, 18 Maret 2016

hubungan Manusia dan Cinta Kasih

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH














Disusun oleh:
Aulia Budiman (11315143)

Fakultas :
Teknik Sipil dan Perencanaan

Mata kuliah :
Ilmu Budaya Dasar

Universitas Gunadarma














KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT , atas berkah, rahmat, dan karunia-NYA akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah  ini.Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester I (Pertama), adapun judul dalam makalah ini adalah mengenai “ HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH “.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada,kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan dalam menempuh pendidikan ini danteman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI-Teknik Sipil yang senantiasa memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini
Sangatlah disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
                                                                             
  Depok, 18 maret 2016

Penulis













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup individualisme atau penyendiri. Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar ada,hubungannya berupa pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih.Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya.
Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas tiga.Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama. Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia satu kepada manusia lainnya yang belum kenal.


1.2  RUMUSAN
     1. apa definisi cinta dan kasih?
     2. apa hubungan manusia dan cinta kasih terhadap lingkungannya ?
1.3 TUJUAN
Memahami apa arti cinta dan kasih yang ada di lingkungan manusia





























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

2.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta Menurut Ajaran Agama Islam. Dalam Islam, kasih sayang adalah identitas dan asas iman. Hal itu merupakan bukti pengaruh agama terhadap hati nurani, seperti halnya ia juga merupakan kesaksian jiwa manusia yang menurut term (istilah) Islam belum akan diakui beragama bila ia tidak memiliki perasaan kasih sayang.
Allah SWT berfirman: Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan Rasulnya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab/siksaan)-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( Al-Qur’an Surat At-Taubat, 9: 24).
2.3 Definisi Kasih Sayang
sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.


2.4 Definisi Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.  Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”  Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”.

2.5 Definisi Pemujaan:
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti  Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

2.6 Definisi Belas Kasihan:
Belas kasihan disebut juga dengan kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati , perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih. Setelah benar-benar masuk dalam jalan kultivasi, saya baru berangsur-angsur memahami makna belas kasih.
Hati yang berbelas kasih bisa menghubungkan energi dan menginisiasi energi yang tanpa batas. Belas kasih itu sendiri merupakan suatu medan energi yang sangat besar.
Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya.
Ketika seseorang bisa mengunakan belas kasihnya untuk mengubah musuhnya, pada saat itu energi semacam itu akan menjadi senjata yang lebih ampuh bila dibandingkan dengan pisau
Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia.
Menghadapi konflik antar manusia atau sekat diantara para kultivator, tidak peduli mereka berusaha dengan cara manusia yang manapun untuk menghilangkan, tidak akan mendapatkan cara penyelesaian secara tuntas, hal ini disebabkan oleh karena cara manusia itu kekurangan energy Tetapi kekuatan dari belas kasih bisa menguraikan segala permusuhan, sehingga membuat segala perputaran sebab dan akibat yang berada didunia ini mendapatkan penyelesaian baik. Pancaran sinar belas kasih melebihi beribu-ribu kata, ia bisa membuat dendam dan sekatan yang berada di antara hati manusia dengan sekejab hilang tanpa berbekas.

2.7 Cinta Kasih Yang Erotis:
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.

2.8 Hubungan Antara Manusia Dengan Cinta Kasih:
Menurut Saya Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup individualisme atau penyendiri.
Mungkin dunia ini akan terasa membosankan dan memuakkan, terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme karena mereka menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama lain karena menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan oleh para pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain , nongkrong , atau sekedar jalan jalan bersama kawan.
Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan indah. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau sangat menaruh belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Banyak orang memaknakan arti cinta itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah, adik,kakak, nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. Walau  sejauh ini terlihat berbeda antara cinta dan kasih, tetapi makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki rasa sayang terhadap seseorang.











PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia, cinta dan kasih adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dengan mengimplementasikan cinta dan kasih terhadap sesama atas dasar perintah sang Pencipta merupakan pintu untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Namun ketika cinta dan kasih itu disalah artikan dan tidak disadari oleh agama, maka yang akan terjadi adalah kerugian, baik terhadap diri sendiri bahkan orang banyak.
Cinta itu berasal dari Allah, maka sudah sepatutnya kita mencintai apapun kecuali karena kecintaan kita kepada-Nya.
3.2 Saran
                   Sebagai umat manusia kita sudah sewajibnya untuk saling menghargai, menolong, dan menumbuhkan rasa kasih sayang dan sebuah pengorbanan.

















DAFTAR PUSTAKA




Sabtu, 12 Maret 2016

Manusia dan Kesusastraan

Manusia dan Kesusastraan

            Manusia wajib mengenal sastra sebab sastra adalah pengapresiasian diri yang sangat diteladani. Sastra juga menuntut manusia untuk mau mempelajari sastra terutama sastra Indonesia. Manusia diberi akal dan pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan, dan keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersendiri dalam dunia sastra.

A.    Pengertian Sastra
Banyak macam-macam pengertian mengenai sastra yang pernah diungkapkan oleh banyak orang, yaitu adalah sebagai berikut.
·         Sastra adalah seni berbahasa.
·         Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
·         Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam bahasa. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
·         Sastra adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
·         Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

B.     Peranan Sastra
Semua sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan berolahraga yang jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cangkupan yang begitu dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikian bagi mahasiswa yang sedang menekuni berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan sastra.
Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra mereflekasikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
                        Untuk itu memang diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin tenggelam hanya sebagai hiburan.

C.     Pengertian Seni
Pengertian kata seni diambil dari bahasa inggris, art. Yang berakar pada kata Latin ars, yang berarti adalah “keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan, atau proses belajar.” Dari akar kata ini kemudian berkembang pengertian yang diberikan oleh kamus Webster sebagai berikut. “Pengguna keterampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-benda estetis.” (Webster’s Collegiate Dictionary, 1973, hal. 63). Pengertian lain diambil dari bahasa Belanda kunst, yang mempunya definisi sebagai berikut. “Suatu kesatuan secara struktural dari elemen-elemen estetis, kualitas-kualitas teknis dan ekspresi simbolis, yang mempunyai arti tersendiri dan tidak membutuhkan lagi pengesahan oleh unsur-unsur luar untuk pernyataan dirinya.” (Winkler Prins, hal 427). Definisi seni Kamus Umum Bahasa Indonesia. Kecakapan membuat luar biasa seperti sanjak, lukisan, ukiran-ukiran dan lain sebagainya.

D.    Hubungan Sastra dan Seni dengan Puisi dalam Ilmu Budaya Dasar
Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya.
·         Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan memberi kejelasan gambaran angan.
·         Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
·         Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan, dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
·         Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
·         Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-asalan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut.
·         Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.

·         Puisi dengan keinsyafan atau kesadarab individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Jadi, hubungan sastra, seni, dan ilmu budaya dasar memiliki hubungan yang sangat erat karena budaya itu sendiri tidak luput dari tulisan-tuisan yang dibuat menjadi sebuah seni yang bernilai budaya. Seni selalu dikaitkan dengan budaya atau kebudayaan, sebagai contoh budaya membatik yang ada di Indonesia. Budaya membatik sudah menjadi ciri khas budaya di Indonesia dan sekarang seni membatik sudah terkenal sampai ke luar negeri. Maka dari itu sastra, seni, dan budaya atau kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erta dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Sumber:

Sabtu, 05 Maret 2016

Hubungan Manusia dan Kebudayaan



MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“Hubungan Manusia dan Kebudayaan”







Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM :11315143)
KELAS : 1TA03






JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015






A.     Latar Belakang

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
 Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia menjalani hidup sesuai dengan adab-adab yang diterapkan di lingkungan sekitar. Oleh karenanya, manusia harus bersosialisasi dan memenuhi adab-adab yang telah disosialisasikan oleh orang-orang sebelumnya. Orang-orang yang tidak menjalankan atau menentang adab yang berlaku akan dianggap manusia yang biadab. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban, terjadilah evolusi budaya yang menyebabkan beberapa problematika yang harus kita kaji dan pikirkan bersama solusinya.

B.      Rumusan Masalah
1.       Apa hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab?
2.       Apa yang dimaksud manusia yang beradab ?
3.       Apa saja problematika manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab?

C.      Tujuan
1.       Mengetahui lebih dalam hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab.
2.       Mengetahui perkembangan manusia sebagai makhluk yang beradab.
3.       Mengetahui problematika yang bergulir berkaitan dengan manusia sebagai makhluk    yang berbudaya dan beradab.
D.      Mengetahui dan merancang solusi dari problematika yang timbul berkaitan dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab.


A.      Pengertian kebudayaan menurut para ahli
1.       EB Taylor,  Primitive Culture, 1871
Kebudayaan adalah keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adapt, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.       Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3.       Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal
Kebudayaan adalah keseluruhan warisan social yang dapat dipandang sebagai hasil karya yang tersusun menurut tata tertib teratur, baik berupa kebendaan, kemahiran teknik, pikiran dan gagasan, kebiasaan, nilai-nilai tertentu, organisasi tertentu, dsb (Ensiklopedia Umum).

A.      Pengertian Manusia
Secara bahasa, manusia berasal dari kata“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

B.      Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “Buddhayah “ , yang merupakan bentuk jamak dari  kata “Buddhi” yang berarti  budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”. Daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa.
 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
 Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
 Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C.      Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan
Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya. Banyak pengertian tentang budaya atau kebudayaan. Kroeber dan Kluckholn (1952) menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang kebudayaan, namun pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang bersifat prinsip
Berbeda dengan binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang telah dipelajarinya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya. Manusia berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya kebutuhan, namun juga dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut. Kebudayaanlah yang memberikan garis pemisah antara  manusia dan binatang .
Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif diimbangi oleh kemampuan lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek yang bersifat fisik. Kemampuan untuk belajar dimungkinkan oleh berkembangnya inteligensi dan cara berfikir simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap obyek dan kejadian.

D.      Hakikat kodrat manusia itu adalah :
1.       Sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan karsa).
2.       Sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam), dan
3.       Sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan dan sesuai dengan hakikat kodratinya.

Manusia dipandang mulia atau terhina tidak berdasarkan aspek fisiologisnya. Aspek fisik bukanlah tolak ukur bagi derajat kemanusiaannya. Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia sebagai pembuat alat karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber), manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo socious) dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha (homo economicus), serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), sedangkan hewan memiliki daya pikir terbatas dan benda mati  cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada hukum alam.
Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia mencerminkan pribadi manusia sebagai mahluk ciptaan yang paling sempurna diantara yang lainnya. Kebudayaan yang terus berkembang di kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur dalam melihat betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

§  Nilai-Nilai Kebudayaan
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
ü  .Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik . Kebudayaan merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki manusia dalam hidup bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ukuran etis dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang menjaga tata aturan hidup.
ü  Estetika
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan
Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 – 1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999) Baumgarten menggunakan istilah estetika untuk membedakan antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi.
Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab, estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya .
Manfaat nilai etika dan estetika kebudayaan bagi kehidupan masyarakat adalah menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus diletakkan di paling awal .
ü  Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.

Problematika kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang kita langsung menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa berfikir panjang dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa contoh problematika kebudayaan:

1.       Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2.       Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
3.       Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4.       Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5.       Sikap etnosentrisme.
6.       Perkembangan IPTEK

Manusia sebagai makhluk beradab
Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti dan akhlak.  Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia.  Sedangkan menurut istilah, adab ialah  “Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
Manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan, dan berbudaya yang berahlak, berkesopanan dan berbudi pekerti halus. Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Peradaban dapat diartikan pula hasil perkembangan budaya yang ciri khas milik sesuatu masyarakat, tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya mengacu pada perbedaan antara manusia beradab terhadap mereka yang biadab.  Istilah peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.:

1.       Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.       Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.
3.       Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.

Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakat yang santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya.
Orang yang tidak beradab adalah orang yang tidak mempedulikan adab (kesopanan). Orang yang bertingkah laku, bertutur kata, dan berpakaian yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun norma agama, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang tidak beradab. Kehilangan tata karma dan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan keinginan nafsu, tak bisa memimpin diri sendiri, tak beretika, dan membiarkan diri tetap terpuruk dalam kekurangajaran.
Manusia tak beradab, berpendidikan tinggi, namun tak punya kuasa untuk menyetir akal, dan hanya bisa menjadi budak hawa nafsu. Mengetahui perihal yang baik namun lebih memilih untuk menjadi manusia yang hina. Harga diri dipertaruhkan hanya untuk memuaskan nafsu, harga diri bukan  lagi menjadi barang mahal, harga diri dalam kesendirian maupun di ruang publik tidak ada lagi perbedaannya. Semua adalah tempat untuk pemuasan nafsu.
Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.
1.       Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
2.       Peradaban Di Indonesia
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
 Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
1.       Dampak Positif
o   Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang semua irasional menjadi rasional
o   Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
o   Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggihmerupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.       Dampak Negatif
o   Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
o   Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagimembutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial
o   Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.Budayanegatif yang mulaimenggeser budayaasli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebasremaja,dan lain-lain.
o   Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitasmasyarakathanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangansosial


  
A.      Kesimpulan
Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia.

B.      Saran
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi. Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang manusia sebagai makhluk budaya, serta manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih menguasai tentang manusia sebagai makhluk budaya , serta manusia sebagai individu dan makhluk sosial.

Daftar Pustaka

Dra. Elly M. Setiady, M.Si,  Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.  Jakarta: Kencana.

A.A. Sitompul.1993. Manusia dan Budaya, Jakarta: Gunung Mulia.