Seni tari adalah seni yang berasal dari gerakan tubuh berirama yang biasanya diiringi dengan seni musik. Tarian dapat menunjukan ekspresi, emosional, maupun untuk doa dalam sebuah ritual. Unsur utama dalam tari adalah gerak tubuh manusia dan tidak lepas juga dengan irama, ruang, dan waktu. Seni tari juga dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal pada hewan seperti lebah yang melakukan tarian saat kawin. Tari dapat dibedakan dan dijelaskan dengan berbagai cara seperti koreografi, gerakan, waktu, dan tempat asal. Namun banyak penelitian yang menunjukkan kesamaan beberapa tarian di beberapa tempat.
Perbedaan penting dari tarian adalah tarian teatrikal dan tarian partisipatif. Namun demikian, dua kategori itu tidak benar-benar terpisah. Masing-masing saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki fungsi khusus seperti tarian seremonial yang hanya dilakukan sekali setahun, tarian er0tis, tarian perang, atau tarian sakral.
Beberapa jenis bela diri dan olahraga juga dapat disamakan dengan tarian seperti senam, skating, dan berenang.
1. Pengertian Seni Tari
Seni adalah proses penciptaan yang didasari oleh rasa dan karsa. Sedangkan tari adalah gerakan tubuh yang berirama dan biasanya diiringi oleh musik. Jadi, secara harfiah seni tari adalah proses penciptaan yang didasari oleh rasa dan karsa berupa gerakan tubuh berirama dan diiringi oleh musik.
2. Pembagian Seni Tari dari Jenis Pertunjukan dan Partisipasi
Seni tari dapat dibedakan menjadi dua dilihat dari jenis pertunjukan dan partisipasinya. Yaitu tari teater dan tari partisipatif.
2.1. Tari Teater
Tari teater yang juga disebut tari pertunjukan atau konser tarian, berfungsi sebagai tontonan dan hiburan. Biasanya dilakukan di atas panggung dan menceritakan sebuah kisah yang mungkin akan menggunakan properti khusus. Bisa juga diiringi musik. Contoh tari teater adalah balet, tari modern, tari India klasik, tarian drama Tiongkok dan Jepang, dll. Tarian tersebut bisa juga muncul dalam opera atau teater musikal.
2.2. Tari Partisipatif
Tari partisipatif adalah tarian rakyat, tarian sosial, tarian berkelompok, atau tari berpasangan. Tujuan tarian ini lebih ditujukan untuk interaksi sosialatau olahraga dimana tidak ada penonton. Tarian jenis ini jarang menggambarkan sebuah cerita. Hampir semua macam tarian ini dapat dilakukan dengan bebas tanpa ada aturan. Namun ada beberapa macam tarian yang memiliki aturan tertentu misalnya hanya laki-laki, perempuan, atau anak-anak yang boleh melakukannya.
3. Asal dan Sejarah Seni Tari
Bukti arkeologis tertua yang menunjukkan adanya tarian adalah lukisan tua berusia 9000 tahun di Shelter Rock of Bhimbetka, India dan lukisan pada makam yang dibuat pada tahun 3300 SM di Mesir yang menggambarkan seorang penari.
Sebelum penemukan bahasa dan tulisan, tari adalah cara untuk menyampaikan sesuatu berupa cerita dari generasi ke generasi. Penggunaan tarian pada waktu itu digunakan untuk menyampaikan kegembiraan dan ritual penyembuhan seperti yang saat ini ditemukan pada kebudayaan masyarakat di kawasan hutan hujan Brasil dan gurun Kalahari. Hal tersebut menjadi salah satu faktor munculnya tarian.
Tarian Yunani (horos) pernah disebutkan oleh Plato, Aristoteles, Plutarch, dan Lucian.
Bible dan Talmud merujuk ke banyak event yang berhubungan dengan seni tari dan terdiri dari lebih dari 30 makna tari yang berbeda.
Dalam tembikar Cina Kuno pada masa Neolitikum terdapat gambar sekelompok orang menari sambil berpegangan tangan. Huruf Cina “menari” pertama kali ditemukan di tulang oracle. Tarian primitif pada masa Cina kuno sering dikaitkan dengan ilmu sihir dan ritual perdukunan.
Selama milenium pertama sebelum masehi di India, seni tari berperan penting dalam budaya India.
Banyak sekali jenis tarian kontemporer seperti tarian historis, tari tradisional, tari seremonial, dan tari etnis.
4. Musik dalam Seni Tari
Banyak sekali jenis seni musik dan seni tari yang diciptakan untuk dimainkan bersama-sama. Pengembangan berpasangan ini terus dilakukan dari waktu ke waktu dan menghasilkan bentuk tarian seperti jig, waltz, tango, disko, dan salsa. Beberapa genre musik terdapat tariannya seperti musik barok dan tarian barok, atau musik klasik dan balet klasik.
Meskipun tarian sering disertai dengan musik, ada beberapa tarian yang dilakukan tanpa musik seperti tap dance. Saat melakukan pertunjukkan musik, tarian tidak selalu dimainkan selama iringan musik.
5. Seni Tari di Berbagai Belahan Dunia
5.1. Seni Tari di Asia
Semua tarian klasik India berakar dari Natyashastra. Ciri khasnya adalah penggunaan lonceng di sekitar pergelangan kaki mereka. Sekarang terdapat banyak varietas tarian klasik India di beberapa daerah.
Pada tarian Sri Lanka terdapat tarian setan yang disebut yakin natima. Tarian ini merupakan ritual pra-Buddha Sri Lanka yang menggabungkan Ayurvedic dan Sinhala. Pengaruh tarian tersebut juga dapat dilihat pada tarian klasik Sri Lanka.
Di Indonesia, terdapat banyak sekali jenis tarian. Setiap daerah memiliki beberapa tarian khas. Beberapa jenis tarian sudah terkenal hingga ke mancanegara seperti tari Pendet, tari Kecak, tari Tor-Tor, tari Piring, tari Saman, dll. Beberapa tarian tersebut mendapat pengaruh dari budaya Hindu, budaya Islam, atau campuran keduanya.
5.2. Seni Tari di Eropa dan Amerika Utara
Balet pertama kali dikembangkan diItalia dan kemudian di Perancis. Balet dapat dikatakan hiburan mewah yang dikombinasikan oleh musik, drama, puisi, lagu, kostum, dan tarian. Selama pemerintahan Louis XIV yang juga merupakan seorang penari, seni tari sering dikodifikasi. Penari profesional mulai mendapatkan tempat. Bahkan ada ahli balet yang mendapatkan lisensi dari pemerintah Perancis. Akademi tari balet pertama, Académie Royale de Danse, dibuka di Paris pada tahun 1661. Tak lama kemudian, muncul kelompok penari balet yang awalnya hanya untuk laki-laki. Tetapi pada tahun 1681 perempuan mulai ikut serta.
Konser tari abad ke-20 membawa ledakan inovasi dalam gaya tari yang ditandai dengan eksplorasi teknik tari yang lebih bebas. Pelopor awal dari apa yang dikenal sebagai tari modern termasuk Loie Fuller, Isadora Duncan, Mary Wigman, dan Ruth St. Denis.
Tari Afrika Amerika adalah tarian yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika Utara. Tarian tersebut termasuk disko, tari jazz, tari hip hop, tari rock dan roll, dll. Kebanyakan tarian tersebut sudah memiliki pengaruh global.
6. Pendidikan Seni Tari
Studi tari saat ini ditawarkan melalui program seni dan humaniora. Banyak lembaga pendidikan tinggi di Fakultas Seni yang mengajarkan seni tari. Sebuah kurikulum studi tari dapat mencakup beragam topi seperti latihan tari, koreografi, etnokoreologi, notasi tari, dan dansa.
7. Pekerjaan di Bidang Seni Tari
7.1. Penari
Penari profesional biasanya dipekerjakan dengan sistem kontrak untuk pertunjukan tertentu atau untuk diproduksi. Kehidupan penari profesional biasanya selalu mendapat tekanan kompetiti yang kuat dan dengan upah yang tergolong rendah. Akibatnya, penari profesional harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Di Amerika Serikat banyak serikat penari profesional yang menetapkan kondisi kerja dan gaji minimum untuk anggotanya.
7.2. Guru Tari
Guru tari biasanya berfokus pada pengajaran tari. Mereka biasanya memiliki pengalaman dalam jenis tari yang mereka ajarkan. Paling umum berasal dari mantan penari jenis tertentu atau yang sebelumnya sering memenangkan lomba tari.
Guru tari mungkin membuka les sendiri atau dipekerjakan oleh sekolah tari. Beberapa sekolah tari dikelola secara profesional, namun ada juga guru yang membuka usaha les menari yang dikelola dan diajarkan oleh dia sendiri.
7.3. Koreografer
Koreografer sering berasal dari universitas dan digunakan untuk proyek-proyek pertunjukan tertentu.
8. Kompetisi Seni Tari
Kompetisi atau lomba tari adalah sebuah acara yang terorganisir di mana kontestan melakukan tarian sementara para juri memberikan penilaian untuk memilih pemenang. Pemenang biasanya akan mendapatkan penghargaan dan hadiah berupa uang tunai. Kompetisi ini biasanya dilakukan pemerintah atau lembaga pendidikan dalam rangka melestarikan seni tari di daerahnya.
9. Menari untuk Meningkatkan Kesadaran
Seperti jenis-jenis hiburan lainnya, seni tari kadang digunakan untuk meningkatkan kesadaran para peserta tentang isu-isu sosial. Pertunjukan tari telah digunakan untuk meningkatkan kesadaran diabetes, kekerasan terhadap perempuan, menjaga sumber daya air, alzheimers, dan kanker.
10. Jenis-Jenis Seni Tari
Banyak sekali jenis-jenis seni tari yang dibedakan menurut masa, jumlah penari, fungsi, dll. Ada tari tradisional dan tari modern jika dibedakan menurut masanya. Ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok jika dibedakan menurut jumlah penari. Ada tari pergaulan, tari penyambutan, dan tari kompetitif jika dibedakan dari fungsinya.
Sumber: http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/12/seni-tari-artikel-lengkap.html?m=1
Minggu, 27 Maret 2016
Jumat, 18 Maret 2016
hubungan Manusia dan Cinta Kasih
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH
Disusun
oleh:
Aulia
Budiman (11315143)
Fakultas
:
Teknik
Sipil dan Perencanaan
Mata
kuliah :
Ilmu
Budaya Dasar
Universitas
Gunadarma
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT , atas berkah, rahmat, dan karunia-NYA
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Adapun tujuan disusunnya
makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat
perkuliahan semester I (Pertama), adapun judul dalam makalah ini adalah
mengenai “ HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH “.
Dalam proses
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta doa
dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala
ketulusan hati kepada,kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan dalam
menempuh pendidikan ini danteman-teman
seperjuangan khususnya fakultas SI-Teknik Sipil yang senantiasa memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini
Sangatlah
disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran
maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
Depok, 18
maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak
dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari
orang lain. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup individualisme atau
penyendiri. Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar ada,hubungannya berupa
pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti
penjelasan mengenai cinta kasih.Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada
penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana
keterikatan manusia kepada tuhannya.
Sedangkan wujud cinta kasih makhluk
hidup kepada sesamanya terbagi atas tiga.Pertama cinta philiayakni seperti
cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada
sesama. Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi
(erotis).Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis
dan emosi.Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya
menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama
kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang
hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang
lainnya.Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud
dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan,
keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman
dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk
menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati
seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan,
tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila
perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga
terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih.
Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup.
Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi
antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini
juga terjadi antara manusia satu kepada manusia lainnya yang belum kenal.
1.2 RUMUSAN
1. apa
definisi cinta dan kasih?
2. apa hubungan manusia dan
cinta kasih terhadap lingkungannya ?
1.3 TUJUAN
Memahami apa arti cinta dan kasih yang ada di
lingkungan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
2.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta Menurut Ajaran Agama Islam.
Dalam Islam, kasih sayang adalah identitas dan asas iman. Hal itu merupakan
bukti pengaruh agama terhadap hati nurani, seperti halnya ia juga merupakan
kesaksian jiwa manusia yang menurut term (istilah) Islam belum akan diakui
beragama bila ia tidak memiliki perasaan kasih sayang.
Allah SWT
berfirman: Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan nenek moyang),
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal
yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan Rasulnya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab/siksaan)-Nya, dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( Al-Qur’an Surat At-Taubat,
9: 24).
2.3 Definisi
Kasih Sayang
sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak
denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya
kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang
kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan
mencerminkan akhlak dan moral yang baik.Kasih sayang ini sadar atau tidak,
menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
2.4 Definisi Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang
yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang
pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari
cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain” Pernyataan ini dijabarkan
secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”.
2.5 Definisi Pemujaan:
Pemujaan adalah dimana kita memuja
atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam
berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan
kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah suatu
kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan
untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli
Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan
sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan
atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk
meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan
keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
2.6 Definisi Belas Kasihan:
Belas
kasihan disebut
juga dengan kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan
orang lain. Lebih kuat daripada empati , perasaan ini biasanya memunculkan
usaha mengurangi penderitaan orang lain.Di dalam kehidupan nyata, jika kita
tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir
ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas
kasih. Setelah benar-benar masuk dalam jalan kultivasi, saya baru
berangsur-angsur memahami makna belas kasih.
Hati yang berbelas kasih bisa
menghubungkan energi dan menginisiasi energi yang tanpa batas. Belas kasih itu
sendiri merupakan suatu medan energi yang sangat besar.
Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya.
Seberapa besar kelapangan dada seseorang, seberapa besar pula energi yang bisa dia dapatkan. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka kelapangan dada yang dia miliki juga bisa berlimpah-limpah bagaikan alam semesta, dia akan memiliki energi teramat besar hingga mampu menaklukkan segala-galanya.
Ketika seseorang bisa mengunakan belas kasihnya untuk
mengubah musuhnya, pada saat itu energi semacam itu akan menjadi senjata yang
lebih ampuh bila dibandingkan dengan pisau
Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih memperlakukan seseorang
tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja
sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas
kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang
berada di dalam hati manusia.
Menghadapi konflik antar manusia
atau sekat diantara para kultivator, tidak peduli mereka berusaha dengan cara
manusia yang manapun untuk menghilangkan, tidak akan mendapatkan cara
penyelesaian secara tuntas, hal ini disebabkan oleh karena cara manusia itu
kekurangan energy Tetapi kekuatan dari belas kasih bisa menguraikan segala
permusuhan, sehingga membuat segala perputaran sebab dan akibat yang berada
didunia ini mendapatkan penyelesaian baik. Pancaran sinar belas kasih melebihi
beribu-ribu kata, ia bisa membuat dendam dan sekatan yang berada di antara hati
manusia dengan sekejab hilang tanpa berbekas.
2.7 Cinta
Kasih Yang Erotis:
Cinta erotis adalah
kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan
untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau
untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan
untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak
dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat
pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah
cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh
mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima
pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan
hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
2.8 Hubungan Antara Manusia Dengan
Cinta Kasih:
Menurut Saya Manusia adalah makhluk
sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa
adanya bantuan dari orang lain. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup
individualisme atau penyendiri.
Mungkin dunia ini akan terasa membosankan dan
memuakkan, terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme karena mereka
menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama lain karena
menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan oleh para
pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain , nongkrong ,
atau sekedar jalan jalan bersama kawan.
Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang
sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua
menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling
tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber
kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita
tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri
seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan
indah. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau sangat
menaruh belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Banyak orang memaknakan arti cinta
itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah,
adik,kakak, nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa
memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. Walau sejauh ini terlihat berbeda antara cinta dan
kasih, tetapi makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki rasa sayang
terhadap seseorang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia, cinta dan kasih adalah satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dengan
mengimplementasikan cinta dan kasih terhadap sesama atas dasar perintah sang
Pencipta merupakan pintu untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Namun ketika cinta dan kasih itu
disalah artikan dan tidak disadari oleh agama, maka yang akan terjadi adalah
kerugian, baik terhadap diri sendiri bahkan orang banyak.
Cinta itu berasal dari Allah, maka
sudah sepatutnya kita mencintai apapun kecuali karena kecintaan kita kepada-Nya.
3.2 Saran
Sebagai
umat manusia kita sudah sewajibnya untuk saling menghargai, menolong, dan
menumbuhkan rasa kasih sayang dan sebuah pengorbanan.
DAFTAR PUSTAKA
Sabtu, 12 Maret 2016
Manusia dan Kesusastraan
Manusia
dan Kesusastraan
Manusia wajib mengenal sastra sebab sastra adalah
pengapresiasian diri yang sangat diteladani. Sastra juga menuntut manusia untuk
mau mempelajari sastra terutama sastra Indonesia. Manusia diberi akal dan
pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan, dan
keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersendiri dalam dunia
sastra.
A. Pengertian
Sastra
Banyak
macam-macam pengertian mengenai sastra yang pernah diungkapkan oleh banyak
orang, yaitu adalah sebagai berikut.
·
Sastra adalah seni berbahasa.
·
Sastra adalah ungkapan spontan dari
perasaan yang mendalam.
·
Sastra adalah ekspresi pikiran
(pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam bahasa. Sastra adalah inspirasi
kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
·
Sastra adalah buku-buku yang memuat
perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran moral dengan sentuhan
kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
·
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia
yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam
suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
B. Peranan
Sastra
Semua
sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari
bahasa. Bahkan berolahraga yang jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas
raga, tetap saja membutuhkan bahasa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
dirinya. Dengan cangkupan yang begitu dahsyat, sastra tidak mungkin tidak
berguna. Demikian bagi mahasiswa yang sedang menekuni berbagai jurusan, akan selalu,
suka tak suka berhubungan dengan sastra.
Kesusastraan (prosa dan
puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena
pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam
kesemuannya itu, sastra mereflekasikan fenomena hidup beragam dengan mendalam,
mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang
diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia
rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik
sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti
kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran
sastra semakin tenggelam hanya sebagai hiburan.
C. Pengertian
Seni
Pengertian
kata seni diambil dari bahasa inggris, art.
Yang berakar pada kata Latin ars,
yang berarti adalah “keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman,
pengamatan, atau proses belajar.” Dari akar kata ini kemudian berkembang
pengertian yang diberikan oleh kamus Webster sebagai berikut. “Pengguna
keterampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-benda
estetis.” (Webster’s Collegiate Dictionary, 1973, hal. 63). Pengertian lain
diambil dari bahasa Belanda kunst,
yang mempunya definisi sebagai berikut. “Suatu kesatuan secara struktural dari
elemen-elemen estetis, kualitas-kualitas teknis dan ekspresi simbolis, yang
mempunyai arti tersendiri dan tidak membutuhkan lagi pengesahan oleh
unsur-unsur luar untuk pernyataan dirinya.” (Winkler Prins, hal 427). Definisi
seni Kamus Umum Bahasa Indonesia. Kecakapan membuat luar biasa seperti sanjak,
lukisan, ukiran-ukiran dan lain sebagainya.
D. Hubungan
Sastra dan Seni dengan Puisi dalam Ilmu Budaya Dasar
Kepuitisan,
keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas
penyair dalam membangun puisinya.
·
Figura bahasa (figurative language)
seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya
sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan memberi kejelasan gambaran
angan.
·
Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
·
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang
sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan, dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
·
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata
yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
·
Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-asalan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut.
·
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia.
Perekaman dan
penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini
berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya
untuk lebih menghidupan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman
langsung yang terbatas.
·
Puisi dengan keinsyafan atau kesadarab
individual
Dengan membaca puisi
mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati dan pikiran manusia, baik
orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair
menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman
setiap orang.
Jadi, hubungan sastra,
seni, dan ilmu budaya dasar memiliki hubungan yang sangat erat karena budaya
itu sendiri tidak luput dari tulisan-tuisan yang dibuat menjadi sebuah seni
yang bernilai budaya. Seni selalu dikaitkan dengan budaya atau kebudayaan,
sebagai contoh budaya membatik yang ada di Indonesia. Budaya membatik sudah
menjadi ciri khas budaya di Indonesia dan sekarang seni membatik sudah terkenal
sampai ke luar negeri. Maka dari itu sastra, seni, dan budaya atau kebudayaan
memiliki hubungan yang sangat erta dan saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lainnya.
Sumber:
Sabtu, 05 Maret 2016
Hubungan Manusia dan Kebudayaan
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“Hubungan Manusia dan
Kebudayaan”
Oleh :
AULIA BUDIMAN (NPM
:11315143)
KELAS : 1TA03
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015
A. Latar Belakang
Manusia
disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena
yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan
adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran
dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan
dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya.
Manusia menjalani hidup sesuai dengan adab-adab yang diterapkan di lingkungan
sekitar. Oleh karenanya, manusia harus bersosialisasi dan memenuhi adab-adab
yang telah disosialisasikan oleh orang-orang sebelumnya. Orang-orang yang tidak
menjalankan atau menentang adab yang berlaku akan dianggap manusia yang biadab.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban, terjadilah evolusi
budaya yang menyebabkan beberapa problematika yang harus kita kaji dan pikirkan
bersama solusinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan
beradab?
2. Apa yang dimaksud manusia yang beradab ?
3. Apa saja problematika manusia sebagai makhluk
berbudaya dan beradab?
C. Tujuan
1.
Mengetahui lebih dalam hakikat manusia sebagai makhluk
berbudaya dan beradab.
2.
Mengetahui perkembangan manusia sebagai makhluk yang
beradab.
3.
Mengetahui problematika yang bergulir berkaitan dengan
manusia sebagai makhluk yang berbudaya
dan beradab.
D. Mengetahui dan merancang solusi dari problematika yang
timbul berkaitan dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab.
A. Pengertian kebudayaan menurut para ahli
1. EB Taylor,
Primitive Culture, 1871
Kebudayaan adalah
keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adapt,
serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah
budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala
sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat
istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan
dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang
didapat melalui pendidikan formal atau informal
Kebudayaan adalah
keseluruhan warisan social yang dapat dipandang sebagai hasil karya yang
tersusun menurut tata tertib teratur, baik berupa kebendaan, kemahiran teknik,
pikiran dan gagasan, kebiasaan, nilai-nilai tertentu, organisasi tertentu, dsb
(Ensiklopedia Umum).
A. Pengertian Manusia
Secara
bahasa, manusia berasal dari kata“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau
sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu
oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi
oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal
dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
B. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Kebudayaan
berasal dari kata Sansekerta “Buddhayah “ , yang merupakan bentuk jamak
dari kata “Buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan
dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”.
Daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Culture, merupakan istilah
bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin
“colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani).
Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai
segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Kebudayaan
adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
C. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia
adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain
adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu
yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya.
Berbudaya
merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk yang
paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai
segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping
tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan,
kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain
itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan
bagi semua makhluk Tuhan
Dengan
berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya.
Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang
dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu
mendukungnya. Banyak pengertian tentang budaya atau kebudayaan. Kroeber dan Kluckholn
(1952) menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang kebudayaan, namun pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan yang bersifat prinsip
Berbeda
dengan binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena
kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang telah
dipelajarinya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya
untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi
kesempurnaan hidupnya.
Kebudayaan mencerminkan
tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya. Manusia berbeda dengan
binatang, bukan saja dalam banyaknya kebutuhan, namun juga dalam cara memenuhi
kebutuhan tersebut. Kebudayaanlah yang memberikan garis pemisah antara manusia dan binatang .
Ketidakmampuan
manusia untuk bertindak instingtif diimbangi oleh kemampuan lain yakni
kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek yang bersifat
fisik. Kemampuan untuk belajar dimungkinkan oleh berkembangnya inteligensi dan
cara berfikir simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan
pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar,
insting, perasaan, dengan pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan
alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap obyek dan kejadian.
D. Hakikat kodrat manusia itu adalah :
1. Sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta,
rasa, dan karsa).
2. Sebagai makhluk sosial yang terikat kepada
lingkungannya (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam), dan
3. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Perbuatan-perbuatan
baik manusia haruslah sejalan dan sesuai dengan hakikat kodratinya.
Manusia
dipandang mulia atau terhina tidak berdasarkan aspek fisiologisnya. Aspek fisik
bukanlah tolak ukur bagi derajat kemanusiaannya. Hakikat kodrati manusia
tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk lain. Manusia adalah
makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia sebagai pembuat alat
karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber),
manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo
socious) dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha (homo
economicus), serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious),
sedangkan hewan memiliki daya pikir terbatas dan benda mati cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk
pada hukum alam.
Manusia
juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal
dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu
pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Pendidikan sebagai hasil kebudayaan
haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi.
Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar
kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri
khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Kebudayaan
yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia mencerminkan pribadi manusia sebagai
mahluk ciptaan yang paling sempurna diantara yang lainnya. Kebudayaan yang
terus berkembang di kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur
dalam melihat betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.
Dengan
demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan
kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang
tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil
dari pendidikan suatu bangsa.
§ Nilai-Nilai Kebudayaan
Nilai-nilai budaya
merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat,
lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan,
kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat
dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang
akan terjadi atau sedang terjadi.
ü .Etika
Istilah etika berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak
yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik . Kebudayaan
merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki manusia dalam hidup
bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan.
Ukuran etis dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan.
Manusia membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk
bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang
menjaga tata aturan hidup.
ü Estetika
Estetika adalah ilmu yang
menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa,
sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan
penilaian perasaan
Istilah Estetika
dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 – 1762) melalui beberapa
uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia
2001, 1999) Baumgarten menggunakan istilah estetika untuk membedakan antara
pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi.
Berbudaya, selain
didasarkan pada etika juga terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab, estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana
seseorang bisa merasakannya .
Manfaat nilai etika dan
estetika kebudayaan bagi kehidupan masyarakat adalah menyadari bahwa
mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus
diletakkan di paling awal .
ü Moral
Moral adalah kebiasaan
berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk
berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Problematika kebudayaan
Kebudayaan
mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai
pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang kita langsung
menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa berfikir panjang
dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa contoh
problematika kebudayaan:
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup
dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan
presepsi atau sudut pandang.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi
atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar.
5. Sikap etnosentrisme.
6. Perkembangan IPTEK
Manusia sebagai makhluk
beradab
Pengertian
adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti dan
akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja,
adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia. Sedangkan menurut istilah, adab ialah “Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan
yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
Manusia
beradab adalah yang berpendidikan, sopan, dan berbudaya yang berahlak,
berkesopanan dan berbudi pekerti halus. Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang
berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Peradaban dapat
diartikan pula hasil perkembangan budaya yang ciri khas milik sesuatu
masyarakat, tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya mengacu pada perbedaan
antara manusia beradab terhadap mereka yang biadab. Istilah peradaban juga digunakan untuk
menyebut kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa,
system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Manusia beradab karena
dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.:
1. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata
hati dan sumber kesenian.
3. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan
kebutuhan, dan sumber kegunaan.
Masyarakat
yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun
dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakat yang
santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya.
Orang
yang tidak beradab adalah orang yang tidak mempedulikan adab (kesopanan). Orang
yang bertingkah laku, bertutur kata, dan berpakaian yang tidak sesuai dengan
norma masyarakat maupun norma agama, maka orang tersebut dapat dikatakan
sebagai orang yang tidak beradab. Kehilangan tata karma dan mengerjakan segala
sesuatu berdasarkan keinginan nafsu, tak bisa memimpin diri sendiri, tak
beretika, dan membiarkan diri tetap terpuruk dalam kekurangajaran.
Manusia
tak beradab, berpendidikan tinggi, namun tak punya kuasa untuk menyetir akal,
dan hanya bisa menjadi budak hawa nafsu. Mengetahui perihal yang baik namun
lebih memilih untuk menjadi manusia yang hina. Harga diri dipertaruhkan hanya
untuk memuaskan nafsu, harga diri bukan
lagi menjadi barang mahal, harga diri dalam kesendirian maupun di ruang
publik tidak ada lagi perbedaannya. Semua adalah tempat untuk pemuasan nafsu.
Peradaban
adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur
kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah
perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin
dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada
masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami
perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya
globalisasi.
1. Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban
Globalisasi adalah suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat
global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi
ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
2. Peradaban Di Indonesia
Problematika peradaban di
Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang
bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan
teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional
Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh
terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan
bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi
banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang
mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
1. Dampak Positif
o Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan
globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang
semua irasional menjadi rasional
o Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan
berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
o Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri
yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggihmerupakan
salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
2. Dampak Negatif
o Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri
yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakatmelimpah. Dengan
begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan
yang ada.
o Sikap Individualistik
Masyarakat merasa
dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak
lagimembutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa
mereka adalah makhluk sosial
o Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat
baik dan cocok diterapkan di Indonesia.Budayanegatif yang mulaimenggeser
budayaasli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan
bebasremaja,dan lain-lain.
o Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu
komunitasmasyarakathanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus
modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangansosial
A. Kesimpulan
Manusia
adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain
adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu
yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Problematika
kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat
dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat
perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia.
B. Saran
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi
belajar yang lebih tinggi lagi. Khususnya bagi generasi muda adalah calon
sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang manusia sebagai
makhluk budaya, serta manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Lebih banyak
mempelajari maka akan lebih menguasai tentang manusia sebagai makhluk budaya ,
serta manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
Daftar Pustaka
Dra. Elly M. Setiady, M.Si, Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Dra. Elly M. Setiady, M.Si, Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Langganan:
Postingan (Atom)