My Story
Sekarang
saya sudah masuk di bangku perkuliahan dan alhamdulillah bisa mendapatkan
kampus GUNADARMA. Meskipun saya sudah berusaha untuk mendapatkan perguruan
tinggi negri (PTN) tapi saya selalu ditolak terus sehingga saya memilih masuk
ke perguruan tinggi swasta (PTS). Saya memilih gunadarma karna gunadarma sudah
masuk pts yang sudah sangat favorit di kalangan umum dan memiliki akriditasi
yang bangus yaitu A. Selain itu saya memilih gundar karna saya dapet potongan
harga sehingga lebih murah untuk biaya persemesternya.
Saya di
gunadarma mengambil fakultas teknik sipil dan perencanaan (FTSP) dan saya
mengambil jurusan teknik sipil. Saya mengambil teknik sipil karna kemauan saya
sendiri tanpa di suruh oleh orang tua dan saya juga sudah mempunyai tujuan
untuk masa depan saya juga, selain itu saya mengambil teknik sipil karna saya
tidak begitu menyukai pelajaran kimia yang menurut saya bikin membingungkan
dari tahap awal sampai tahap akhirnya.
Alhamdulillah
saya sudah masuk dan menjadi mahasiswa gundar. Awal masuk gundar waktu itu
namanya kuliah perdana jadi di suatu ruangan kita mahasiswa hanya mendengarkan saja
apa yang di sampaikan oleh dosen yang ada di depan untuk menjelaskan apa itu
sipil, nanti bekerjanya di bidang apa, dan pekerjaannya itu seperti apa. Sehingga
membuat saya semakin menarik untuk lebih mendalam lagi di teknik sipil, tapi
saya sampai akhir acara juga belum mendapatkan teman akrab. Sampai masuk juga
di ppspt baru saya bisa menemukan banyak teman yang akrab dan asik – asik,
mungkin waktu itu saya belum menemukan teman karna dengan waktu yang sangat
singkat dan masih rada malu – malu orang – orangnya. Awalnya saya berfikir di
teknik sipil anaknya kalem - kalem, pinter – pinter dan pendiam semuanya, tapi
semua fikiran saya itu musnah seketika ketika saya mendapatkan kelas ita 03.
Awalnya sih saya ingin merubah sikap saya yang waktu di sma waktu itu tapi
nampaknya susah juga untuk meninggalkan sikap saya yang dulu di sma dan dengan
kondisi kelas yang berputar terbalik 90 derajat dengan apa yang saya fikirkan.
Tapi sisi baiknya sih kelas saya tuh asik banget dan orang – orangnya juga
mempunyai solidaritas yang sangat tinggi sekali sehingga membuat kelas menjadi
seperti keluarga bagi saya. Menjadi mahasiswa itu sangat asik dan enak sekali
beda sekali dengan sma. Saya pun juga mempunyai teman dari sabang sampai
marauke, jadi kadang – kadang teman saya bicara dengan bahasa daerahnya masing
– masing sehingga bikin seru – seruan dan bikin lucu aja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar