TURNAMEN FUTSAL
Awal saya
masuk gundar saya berfikir orang – orangnya pada ga bisa untuk bermain futsal.
Dari gayanya, cara bicaranya dan penampilanya sehingga saya berfikir kelas saya
kurang jago untuk bermain futsal. Pada suatu hari kelas saya mulai untuk
bermain futsal perdana yaitu di tempat futsal deket kampus, tak saya sangka
ternyata rata – rata orangnya pada bisa bermain futsal semua, bahkan menurut
saya orangnya jago semua untuk memainkan si kulit bundar. Sehingga saya
mendapatkan ilmu bahwa jangan menilai orang dari luarnya aja tapi kita juga
harus melihat dari dalamnya juga.
Saya
berfikir jika kelas kita ikut turnamen futsal saya merasa tidak akan terpilih
masuk dalam sekuat tim utama karna saya merasa kalah saing dengan teman – teman
yang ada di kelas saya ini. Tapi dengan keseringnya bermain futsal akhirnya
bisa mendapatkan khemistri yang lumayan bagus. Sehingga pada suatu hari sehabis
saya bermain futsal dengan kelas saya, kelas saya di tawarkan untuk ikut
turnamen futsal yaitu namanya CIGIT akhirnya setelah berdiskusi begitu lama
akhirnya kelas saya menyetujui untuk mengikuti turnamen tersebut tapi yang jadi
permasalahannya yaitu siapa aja yang ke pilih jadi pemain dalam tim sekuad
utama untuk membawa nama kelas mengikuti turnamen cigit tersebut, karna dengan banyak
anak murid cowo kelas saya semuanya itu jago untuk bisa bermain futsal.
Akhirnya dengan kompromi dan kesepakatan bersama akhirnya di adakan foting
untuk memilih siapa saja yang akan terpilih masuk sekuad utama untuk membawa
tim ikut turnamen dan pasti saya tidak akan terpilih untuk masuk ke dalam 10
orang tersebut karna saingannya sungguh berat dari ujung – ujung indonesia
yakni dari sabang sampai marauke.
Waktu
pegumpulan suara pun selesai dan saya sangat terkejut bahwa nama saya terpilih
ke dalam sekuad utama tim untuk mengikuti turnamen cigit, dan dengan
terpilihnya 10 orang yang mengikuti turnamen termasuk saya yang alhamdulillah terpilih masuk ke dalam
skuat utama.
Turnamen
akhirnya di adakan dengan sistem grup jadi tidak langsung gugur dan mengumpulkan
poin sebanyak banyaknya dan satu group terdapat 4 tim. Saya sendiri sih tidak
begitu mengharapkan untuk menjadi juara 1 tapi saya mengharapkan tim setidaknya
bisa mendapatkan poin setidaknya 3 poin atau setidaknya bisa lolos fase group
dan bisa lolos ke fase berikutnya.
Pertandingan
pertama di hari pertama pun berlangsung sangat seru dan dengan semangat yang
membara sehingnya pertandingan pertama tim saya berhasil menang dan berhasil
pula mendapatkan 3 point. Pada pertandingan ke dua di ke esokan harinya jika
seandainya tim saya bisa menang atau pun seri tim bisa lolos untuk masuk ke
fase berikutnya. Tapi keberuntungan tidak memihak tim saya harus kalah beda
satu saja, bahkan pertandingan berjalan sangat seru dan saling balap – balapan
skor. Tapi tim saya pun masih tidak begitu menyerah dengan keadaan yang ada.
Pertandingan ke tiga berlangsung pada sore harinya setidaknya jika saya
berhasil seri atau pun menang tim saya bisa lolos ke babak berikutnya tapi
setelah pertandingan usai tim saya malah kalah dan tidak berhasil lolos group
dan masuk ke fase berikutnya. Meskipun rasa kecewa pasti ada setidaknya tim
kelas saya sudah mencoba dengan sekuat tenaga yang ada masalah menang atau pun
kalah sudah memang ada di dalam pertandingan seperti ini tinggal bagai mana tim
kelas bermain dengan sungguh – sungguh dan lebih giat lagi untuk bisa terjalin
khemistri yang bagus lagi. Keinginan saya meskipun tidak lolos fase group
setidaknya bisa berhasil mendapatkan 3 point dan berhasil di posisi ke tiga itu
sudah membuat saya lumayan senang karna dengan adanya tim ini yang terbentuk
gak sampe 3 bulan sudah lumayan terjalin khemistri yang cukup bagus di kalangan
maba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar